Indonesia dikenal dengan keragaman budaya yang melimpah dari berbagai pelosok daerah. Salah satu kesenian yang ditonjolkan dengan gaya khas tanah air adalah pentas seni teater tradisional. Biasanya gelaran ini dilakukan pada acara penting yang ada di masyarakat. Lantas bagaimana prosedur berkarya teater tradisional sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat atau penonton?
Pada dasarnya teater merupakan kesenian yang sudah ada sejak lama dan terus berkembang di kalangan masyarakat. Seni teater di Indonesia sendiri berkembang mulai dari teater tradisional, teater modern, hingga teater kontemporer.
Ada berbagai macam bentuk teater tradisional yang berkembang di Tanah Air seperti Didong teater suku bangsa Gayo, Randai teater tradisional Minangkabau, pantun Sunda, lenong, teater tutur Betawi, Ketoprak, Wayang Orang, dan masih banyak lagi.
Untuk menghasilkan sebuah pertunjukan teater yang baik maka ada langkah-langkah yang harus dipahami dan diikuti. Dimana, dalam prosedur berkarya teater tradisional urutan pertunjukannya dimulai dari pembukaan pertunjukan, adegan inti cerita, dan akhir pertunjukan.
Pertunjukan tersusun dari beberapa puluh adegan dan selalu diselingi dengan dagelan, lelucon (adegan lucu), adegan tarian, atau sejumlah nyanyian (tembang) yang digemari.
- Bunyi Sebagai Penanda Pentas Dimulai
Tetabuhan ataupun alat musik instrumental dibunyikan sebagai pertanda akan dimulainya pertunjukan. Pemain siap berekspresi, sementara perhatian penonton terkonsentrasi ke pentas atau ke panggung.
Baca juga: Teater Tradisional dan Apa Saja yang Termasuk di Dalamnya?
- Pembukaan
Tampil nyanyian dan tarian, bisa menyatu bisa juga sendiri-sendiri. Kadang tarian dan nyanyian ini tidak berkaitan langsung dengan cerita yang akan dipentaskan. Namun, apabila berkaitan akan lebih baik sebagai penuntun bagi penonton untuk masuk dalam suasana cerita.
- Perkenalan
Perkenalan dimulai dengan menampilkan karakter yang terlibat dalam cerita tersebut. Ada perkenalan dengan cara seluruh pemain tampil ke depan, diperkenalkan satu per satu, kemudian menyanyi bersama dipimpin oleh pemain utama atau pemimpin group atau bisa juga langsung masuk ke cerita yang akan dipentaskan dengan sedikit pengantar oleh pemimpin group.
- Inti Cerita
Ditampilkan adegan demi adegan pertama dari cerita yang akan dipentaskan. Cerita yang dipentaskan dalam teater tradisional biasanya terdiri atas paling kurang sepuluh adegan.
- Acara Setingan
Disela-sela pertunjukan adegan, disisipkan hiburan penonton bisa rileks sejenak. Adegan selingan umumnya merupakan acara tersendiri yaitu kesempatan bagi para penonton untuk menari bersama para pemain yang dipilihnya dengan memberikan saweran kepada pemain yang bersangkutan. Biasanya acara selingan merupakan puncak kemeriahan dalam pertunjukan teater tradisional.
- Puncak Adegan atau Cerita
Pementasan cerita dilanjutkan biasanya berupa babak penyelesaian cerita, yakni puncak adegan yang menarik dapat berupa pertempuran, peperangan, kemenangan, atau kekalahan.
- Adegan Penutup Acara
Adegan tutup acara sangat bervariasi. Ada pertunjukan yang ditandai dengan ditutupnya layar saat cerita yang dipentaskan habis atau dengan sebuah lagu penutup. Ada juga yang disertai upacara penutup seperti dengan tarian bersama atau dengan suatu acara tertentu.