Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal akan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, salah satunya pertambangan. Menurut Undang-undang Nomor 11 tahun 1967 tentang pertambangan, barang tambang atau bahan galian, barang tambang memiliki 3 macam golongan yaitu barang tambang golongan A, golongan B, dan golongan C.
Pada materi kali ini kita akan membahas tentang barang tambang golongan A. Nah, apa saja yang termasuk ke dalam golongan ini?
Barang tambang golongan A atau strategis adalah bahan galian yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan negara. Adapun beberapa bahan tambang yang termasuk ke dalam golongan A antara lain minyak bumi, gas bumi, batu bara, timah, nikel, dan timah putih.
Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan kombinasi dari karbon dan hidrogen yang dikenal sebagai hidrokarbon. Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga persediaan dari minyak bumi sangat terbatas dan dapat habis jika tidak digunakan dengan hemat.
Minyak bumi pada umumnya digunakan sebagai bahan bakar dan campuran industri, seperti pewarna kain, detergen, dan lain sebagainya. Setiap pulau di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua memiliki beberapa cadangan minyak bumi.
Gas Bumi
Indonesia merupakan salah satu negara yang bertindak sebagai produsen gas terbesar di dunia. Cadangan gas terbesar di Indonesia berada di Musi (Sumatera Selatan), Teluk Bintuni (Papua Barat), Balongan (Jawa Barat), Bontang (Kalimantan Timur), Natuna (Kepulauan Riau), Arun (Nangroe Aceh Darusalam), Dumai (Riau), dan Balikpapan.
Batu Bara
Batu bara merupakan salah satu bagian dari bahan bakar fosil. Dalam pembentukan batu bara atau coalification, proses tersebut bermula dari pembentukan awal. Tahap ini memproduksi gambut, lignit, subbituminus, bituminous, dan akhirnya terbuat antrasit.
Dibandingkan minyak dan gas bumi, maka batu bara lebih murah sebagai bahan bakar dan batu bara juga tidak terpengaruh dengan kondisi cuaca. Indonesia memiliki sumber batubara yang sangat banyak terutama di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sumatera.
Pada umumnya, batu bara banyak digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dan bahan bakar industri sebagai substitusi dari bahan bakar minyak (BBM). Dalam industri kecil seperti industri genteng dan keramik, memerlukan padat energi sebagai bahan bakar untuk menjalankan proses produksinya. Industri padat energi merupakan industri yang membutuhkan banyak energi sebagai bahan bakar dalam menjalankan prosesnya.
Nikel
Pada umumnya nikel dimanfaatkan sebagai paduan logam. Di Indonesia pusat pengelolaan nikel terletak di Pomala (Sulawesi Tenggara) dan dipegang oleh Aneka Tambang dan PT Inco (International Nickel Indonesia) yang terletak di Sorowako (Sulawesi Selatan). Nikel biasanya digunakan sebagai bahan dalam pembuatan baja yang tahan karat.
Timah Putih
Timah mempunyai struktur yang tidak terlalu keras dengan warna putih keperakan. Timah putih memiliki sifat konduktivitas terhadap panas dan listrik yang tinggi. Berat jenis dari timah adalah 7,3 g/cm3.
Ciri-cirinya adalah mudah diubah bentuk dan mengkilap. Sumber timah terbesar di Indonesia bertempat dipulau Bangka dimana terdapat sekitar 60% cadangan timah Indonesia. Pengolahan timah dilakukan di Muntok dan Pangkal Pinang (Bangka). Umumnya, timah digunakan sebagai bahan pembuatan dari pipa, kaleng, mata peluru, dan lain sebagainya.