Bicara mengenai keuangan negara tentu tidak terlepas dari bahasan seputar APBN. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara sendiri merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Lalu bagaimana mekanisme penyusunan APBN ini?
Secara luas, APBN bisa dijabarkan sebagai daftar yang mecinri segala pendapatan dan pengeluaran suatu negara dalam satu periode. Dimana biasanya dilakukan dalam kurun waktu setahun sekali. Setelah adanya Reformasi pada tahun 1998 sampai sekarang, APBN dihitung sejak tanggal 1 Januari sampai 31 Desember dalam satu kalender tahunan penuh.
Bicara mengenai keuangan negara tentu tidak terlepas dari bahasan seputar APBN. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara sendiri merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Lalu bagaimana mekanisme penyusunan APBN ini?
Secara luas, APBN bisa dijabarkan sebagai daftar yang mecinri segala pendapatan dan pengeluaran suatu negara dalam satu periode. Dimana biasanya dilakukan dalam kurun waktu setahun sekali. Setelah adanya Reformasi pada tahun 1998 sampai sekarang, APBN dihitung sejak tanggal 1 Januari sampai 31 Desember dalam satu kalender tahunan penuh.
Dalam suatu APBN yang dibuat, terdapat rancangan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Pembangunan tersebut terutama difokuskan kepada pembangunan ekonomi yang dapat meningkatkan pertumbuhan sektor lainnya, seperti produktivitas dan kepercayaan masyarakat terhadap investasi.
Baca juga: Pengaruh APBN Terhadap Perekonomian Negara
Dengan begitu, tujuan APBN sendiri jelas, yakni untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjaga keuangan negara dan juga kesejahteraan masyarakat demi kemakmuran rakyat.
Tentu saja, dalam penyusunan APBN ada mekanisme yang harus dilalui. Ini meliputi prinsip penyusnan APBN itu sendiri, dimana diterapkan berdasarkan beberapa aspek.
Berdasarkan aspek pendapatan
Mekanisme penyusunan APBN berdasarkan aspek pendapatan meliputi:
- Mengintensifikasi penerimaan sektor anggaran yang ada dalam jumlah dan ketetapan penyetoran.
- Mengintensifikasi penagihan dan juga pemungutan piutang negara dalam hal hasil sewa bangunan negara, kapal laut ataupun pesawat
- Mengintensifikasi tuntutan ganti rugi yang diderita oleh negara dan pemberian denda yang tetap ditetapkan.
Berdasarkan aspek pengeluaran
Mekanisme penyusunan APBN berdasarkan aspek ini meliputi beberapa hal, diantaranya:
- Bijak, efektif dan efisien, serta sesuai dengan kebutuhan teknis saat tahun tersebut.
- Bersifat terarah dan terkendali sesuai dengan anggaran dan program kegiatan berlangsung.
- Memaksimalkan produk dalam negeri dan menekan laju impor dari luar negeri dengan melihat potensi dalam negeri yang ada.