Industri adalah seluruh bentuk dari kegiatan ekonomi yang mengelola bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya industri, sehingga dapat menghasilkan barang yang memiliki nilai tambah atau manfaat yang lebih tinggi temasuk juga jasa industri. Semakin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu Negara atau daerah, maka akan semakin banyak pula jumlah dan macam industrinya. Lantas bagaimana pengelolaan industri ini sendiri?
Secara sederhana, industri merupakan sebuah kegiatan bisnis yang terkait dengan peningkatan produksi, pengolahan atau pembuatan produk. Pada dasarnya untuk mengetahui pengelolaan industri yang tepat, maka perlu memahami beberapa hal seperti jenis industri, bahan industri, dampaknya dan lain sebagainya.
Umumnya di dalam bidang industri terbagi menjadi 2, yaitu industri barang dan industri jasa. Berikut penjelasannya!
- Industri Barang
Industri ini bergerak dalam usaha mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi. Pada industri ini dapat menghasilkan berbagai barang seperti sepatu, motor, mobil, pakaian, obat-obatan, dan sebagainya.
- Industri Jasa
Industri ini bergerak dalam usaha ekonomi dengan cara memberikan pelayanan jasa. Contoh dari industri ini adalah jasa transportasi seperti penerbangan, kereta api dan sebagainya. Perusahaan jasa juga dapat membantu proses produksi seperti menyediakan jasa bank dan pergudangan.
Baca juga: Teknologi Ramah Lingkungan di Bidang Industri
Perusahaan jasa lainnya adalah perusahaan jasa yang langsung ditujukan kepada konsumen seperti salon, kesehatan, tukang cukur, dan pengacara.
Macam-macam Bahan Industri
Bahan-bahan yang biasa digunakan oleh industri dan tersebar di Indonesia adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui (Renewable), dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (Non-renewable).
- Bahan Mentah
Bahan mentah dapat diproses untuk dimanfaatkan lebih lanjut oleh manusia. Bahan mentah bisa diperoleh dari alam atau dari usaha manusia. Contoh dari bahan mentah adalah kapas untuk industri tekstil, biji besi untuk industri besi dan baja, dan batu kapur untuk industri semen.
- Bahan Baku Industri
Bahan baku industi ini berasal dari bahan mentah yang kemudian diolah atau tidak diolah yang dimanfaatkan untuk produksi industri. Contohnya lembaran besi digunakan dalam industri kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telepon.
- Barang Setengah Jadi
Bahan baku atau bahan mentah yang telah melewati beberapa tahap produksi dan akan dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. Contohnya kain yang dapat digunakan oleh industri pakaian, kertas untuk barang cetakan, dan kayu untuk industri mebel.
- Barang Jadi
Barang yang sudah siap pakai dan siap dikonsumsi oleh konsumen merupakan barang jadi. Contohnya adalah mebel, semen, dan bahan bakar.
Dampak Pembangunan Industri
- Dampak Positif
Dampak positif yang bisa didapatkan dengan pembangunan industri adalah terbukanya banyak lapangan kerja, banyaknya investasi, terpenuhinya kebutuhan masyarakat, mendorong masyarakat untuk berpikir kreatif, meningkatnya pendapatan masyarakat, dan penundaan usia nikah.
- Dampak Negatif
Selain itu dampak negatif dari pembangunan industri adalah pencemaran yang diakibatkan oleh limbah pabrik, meningkatnya konsumerisme oleh masyarakat, terjadinya urbanisasi di kota-kota besar dan meningkatnya pemukiman kumuh di kota-kota.
Faktor Pendukung dan Penghambat Pembangunan Industri
- Faktor Pendukung
Factor pendukung dalam pembangunan industri di Indonesia adalah kekayaan melimpah pada sumber daya alamnya, tenaga kerja yang banyak, iklim usaha yang menguntungkan, tersedianya sarana dan prasarana untuk industri, stabilnya kondisi politik di Indonesia, letak geografis Indonesia yang strategis, kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan industri dan sebagainya.
- Faktor Penghambat
Faktor yang masih menghambat pembangunan industri di Indonesia adalah penguasaan teknologi yang masih rendah, kualitas barang yang dihasilkan masih kurang baik yang menyebabkan kalah saing dengan barang buatan Negara lain, barang-barang tertentu masih susah untuk mendapatkan bahan baku, modal yang dimiliki masih relatif kecil dan belum meratanya sarana dan prasarana di seluruh wilayah Indonesia.
