Pangan merupakan suatu kebutuhan dasar bagi manusia atau masyarakat. Maka tak heran jika pangan menjadi salah satu pilar pembangunan baik skala daerah, kota, provinsi, bahkan negara. Oleh karena itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan dalam ketahanan pangan, sehingga bisa mencukupi kebutuhan warganya.
Berdasarkan UU No.7 tahun 1996, ketahanan pangan adalah kondisi dimana terpenuhinya pangan bagi seluruh rumah tangga yang terpancar dari cukupnya persediaan pangan, baik dari kuantitas maupun kualitasnya, merata, aman, dan terjangkau.
Sementara, ketahanan pangan pada tingkat nasional dapat diartikan sebagai kemampuan sebuah negara untuk menjamin seluruh rakyatnya mendapatkan pangan yang cukup dengan mutu yang baik, layak, aman, dan hal ini didasarkan pada pengoptimalan pemanfaatan dan juga berdasarkan pada keanekaragaman sumber daya lokal.
Dalam prosesnya, pengelolaan dalam ketahanan pangan ini bisa dibagi ke dalam tiga tahapan, yaitu strategi dalam ketahanan pangan, sistem ketahanan pangan, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan.
Strategi Dalam Ketahanan Pangan
Disini terkait strategi dalam ketahanan pangan ada beberapa hal yang perlu dilakukan, diantaranya:
- Penyegaran industri pasca panen dan pengelolaan pangan
- Penyegaran industri hulu yang memproduksi pangan (pupuk, pestisida, benih, dan mesin pertanian)
- Penyegaran dan membuat struktur ulang kelembagaan yang ada seperti UKM, Koperasi, dan Lumbung Desa
- Mengembangkan regulasi yang kondusif agar dapat terciptanya kemandirian pangan yang dapat melindungi usaha pangan dari hulu hingga hilir dan ini meliputi penerapan Technical Barrier for Trade (TBT) untuk produk pangan, harmonisasi tarif bea masuk, pajak, dan alokasi kredit
- Meningkatkan jumlah produksi pangan nasional dengan sistem berkelanjutan dengan cara intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi
Sistem Ketahanan Pangan
Sistem ketahanan pangan disini berkaitan dengan hal-hal berikut:
- Sistem ketersediaan (food availability)
Ini adalah membuat cadangan pangan dalam jumlah yang besar dengan memiliki gizi yang cukup baik bagi seluruh rakyat suatu negara baik produksi dalam negeri maupun impor atau bantuan pangan.
Baca juga: Tanaman Pangan dan Fungsinya
Cadangan pangan ini harus dapat mencukupi keperluan pangan yang didefinisikan sebagai jumlah kalori yang ada akan mencukupi kebutuhan semua orang yang sehat dan aktif.
- Penggunaan pangan (food utilization)
Ini adalah menggunakan pangan sesuai dengan kebutuhan hidup yang sehat dan meliputi kebutuhan gizi, air, energi, dan kesehatan lingkungan. Pada penggunaan pangan ini, efektivitas tergantung dari pengetahuan rumah tangga/ individu, ketersediaan air bersih, dan sanitasi, fasilitas dan layanan kesehatan, serta pengarahan gizi dan perawatan balita.
- Akses pangan (food access)
Ini adalah sumber daya yang dimiliki oleh semua rumah tangga dan individu dalam memperoleh pangan yang memiliki gizi yang cukup. Akses pangan ini terdiri dari akses fisik, ekonomi, dan sosial. Akses fisik adalah akses yang terdiri dari tingkat distribusi pangan (sarana dan prasarana distribusi). Akses ekonomi berdasarkan pada kesempatan kerja, pendapatan, dan harga.
Faktor-Faktor tang Dapat Mempengaruhi Ketahanan Pangan
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi ketahanan pangan, diantaranya iklim dan cuaca, teknologi, kahan dan infrastruktur.
- Iklim dan cuaca
Indonesia pada saat ini memiliki 2 musim yaitu kemarau dan hujan, dimana mempengaruhi produksi pertanian.
- Teknologi
Dengan makin tingginya teknologi pada saat ini maka akan semakin mudah dalam meningkatkan proses produksi dan hasil produksi di suatu negara.
- Lahan
Lahan ini merupakan faktor penting dalam penyediaan ketahanan pangan khususnya dalam kegiatan pertanian dan perkebunan. Semakin luas lahan maka akan berdampak positif pada ketahanan pangan di negara tersebut.
- Infrastruktur
Jika dalam suatu negara memiliki infrastruktur yang baik dan memadai hal ini memudahkan proses distribusi dari suatu wilayah ke wilayah lainnya.