Perang Dunia II atau PD II merupakan perang yang berlangsung dari 1 September 1939 hingga 2 September 1945, atau lebih tepatnya berlangsung selama 6 tahun 1 hari. Wilayahnya sendiri menyebar di Eropa, Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, Asia Tenggara, China dan Amerika. Tak heran, jika ini disebut juga sebagai perang terbesar sepanjang sejarah. Lantas, apa saja dampak dari Perang Dunia II ini?
Perang Dunia II atau Perang Dunia Kedua adalah sebuah perang global yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Perang ini ditandai oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil, termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan. Setidaknya, lebih dari 70 juta jiwa terenggut dalam perang ini, menjadikannya konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.
Dari segi dampak, Perang Dunia II juga tak kalah besar. Baik itu dari segi politik, ekonomi maupun sosial. Berikut ini merupakan penjabaran dampak perang dunia II:
Dampak Politik
Perang Dunia II mengakibatkan perubahan peta politik hampir di seluruh dunia. Sebut saja munculnya dua negara adikuasa, yaitu Amerika Serikat dan Rusia (Uni Soviet); terjadinya perang dingin (kondisi keseimbangan buatan yang diliputi rasa ketakutan) antara AS dan Rusia; dan munculnya negara-negara merdeka di Asia, seperti Indonesia, Filipina, Pakistan, dan India.
Baca juga: Latar Belakang Perang Dunia II
Selain itu, muncul pula politik mencari kawan sehingga terbentuk NATO, SEATO dan METO, serta politik pecah belah seperti pembagian Jerman Barat dan Jerman Timur serta Korea Utara dan Korea Selatan.
Dampak Ekonomi
Di ranah ekonomi, Perang Dunia II melumpuhkan perekonomian seluruh dunia, kecuali Amerika Serikat yang mengandalkan sektor investasi, bukan perdagangan dan pertanian.
Keberhasilan Amerika ini terjadi karena terdapat beberapa kebijakan pendukung perekonomian, termasuk Truman Doctrine, Marshall Plan, Point Four Truman dan Colombia Plan.
Dampak Sosial
Dampak sosial Perang Dunia II terlihat pada perubahan di sisi PBB (yang pada PD 1 disebut LBB). PBB membentuk lembaga baru di bawah naungannya yang disebut dengan UNRA atau United Nastions Relief Rehabilitation Administration pada 9 November 1943.
UNRA sendiri memiliki beberapa tujuan, termasuk menjamin pemenuhan kebutuhan makan orang terlantar, mendirikan rumah sakit di daerah konflik atau daerah terdampak konflik, mengurus pengungsi dan mempertemukannya dengan keluarga, serta memperbaiki fasilitas terdampak perang.