Dalam berbagai segi kehidupan, keadaan Indonesia pada awal kemerdekaan bisa dibilang sangat kurang dan jauh dari kata mapan. Hal ini dikarenakan kerusuhan dan insiden peperangan serta baku tembak masih terjadi akibat masih adanya kekuatan asing yang tidak ingin melihat Indonesia berdiri secara merdeka. Namun, berbeda halnya dengan kehidupan sosial budaya yang mengalami banyak sekali perubahan ke arah yang lebih baik.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia menandai perubahan kondisi sosial budaya di masyarakat, yang pada awalnya hidup penuh penderitaan akibat adanya penjajahan menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari segala bentuk belenggu penjajahan.
Perubahan kondisi sosial budaya ini selanjutnya juga membawa pemgaruh besar yang ditunjukan dalam hubungan sosial antara kelompok-kelompok tertentu. Hal ini pun kemudian berubah seiring dengan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun perubahan kondisi atau kehidupan sosial budaya di Indonesia dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain :
Pendidikan
Pada dasarnya pendidikan di Indonesia sudah dimulai ketika pemerintahan Belanda melalui Ratu Wihelmina melakukan politik budi (edukasi, irigasi, dan migrasi). Meskipun masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak tersentuh pendidikan dan mengalami buta huruf.
Baca juga: Kehidupan Masyarakat Indonesia Pasca Proklamasi
Akan tetapi perubahan paling mendasar adalah mulai digunakannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan setelah kemerdekaan dan sebagai bahasa pemersatu bangsa.
Seni Sastra
Perkembangan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sejalan dengan perkembangan sastra di Indonesia. Dimana, perubahan seni sastra mulai mengalami perkembangan ketika sastrawan angkatan 45 seperti HB. Jassin, Rosihan Anwar, Chairil Anwar, dan Idrus tergabung dalam angkatan pujangga baru dan membawa warna baru dalam seni sastra di Indonesia.
Seni Rupa
Perubahan seni rupa tampak pada pendirian perkumpulan seni rupa yang digunakan sebagai wadah para seniman seperti Pelukis Indonesia (PI), dan Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI).
Perfilman
Perubahan dalam bidang perfilman terjadi perubahan dengan pendirian Perfini (Perusahaan Film Nasional Indonesia) di bawah kepemimpinan Usmar Ismail, dan muncul juga Perusahaan Film Negara (PFN).
Pers
Perubahan dalam bidang pers terjadi ketika mulai muncul surat kabar asli Indonesia, yang menunjukan semangat anti Belanda seperti Republiken.