Globalisasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya dari sisi kebudayaan, dimana tanpa disadari masyarakat Indonesia mulai kehilangan kebudayaan asli bangsa Indonesia. Pasalnya, globalisasi tidak diikuti dengan pelestarian perilaku manusia berbudaya. Lantas bagaimana mengamalkan perilaku manusia berbudaya dalam kehidupan bermasyarakat di tengah globalisasi ini?
Sebelum membahas perilaku manusia berbudaya dalam kehidupan masyarakat di era globalisasi, perlu dipahami terlebih dahulu hakikat dan pengertian kebudayaan. Kata budaya berasal dari bahasa sansakerta, buddayah bentuk jamak dari kata budhi yang berarti akal dan nalar.
Jadi, kata kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang berhubungan dengan budi, akal, dan nalar. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan.
Sedangkan untuk globalisasi sendiri awalnya ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan di bidang tersebut dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat, contohnya dengan teknologi internet semua orang akan dapat mengakses berita dari manapun secara cepat dan instan.
Hal ini menyebabkan terjadinya interaksi antar masyarakat secara luas yang akhirnya akan mempengaruhi satu sama lain terutama pada kebudayaan daerah seperti kebudayaan gotong royong, menjenguk tetangga sakit dan lain-lain.
Baca juga: Cari Tahu Lebih Jauh Pentingnya Pendidikan Multikultural
Disamping itu juga, globalisasi juga turut mempengaruhi perilaku manusia berbudaya lewat tingkah laku maupun gaya dari seseorang misalnya dari sisi budaya berpakaian, gaya rambut, dan lain sebagainya.
Disadari atau tidak, ternyata pengaruh-pengaruh globalisasi terhadap perilaku manusia berbudaya mulai menghilangkan kebudayaan asli bangsa Indonesia. Disamping karena tidak diimbangi dengan pelestarian kebudayaan atau kesenian di berbagai macam daerah, juga seringnya karya seni tradisional dianggap remeh sehingga mengurangi peminat serta sumber daya manusia yang padahal sangat dibutuhkan untuk melestarikan budaya kesenian.
Dengan mengetahui, mengalami, serta mengapresiasi budaya milik sendiri diharapkan para generasi muda atau penerus bangsa dapat melestarikan budaya kesenian yang telah menjadi roh bagi bangsa Indonesia.
Dengan tahap pelaksanaan seperti berperilaku baik, supel dalam pergaulan yang positif, memunculkan sifat yang halus dan ramah kepada siapa saja, tidak mudah terpancing emosi, serta dapat menjadi percontohan masyarakat internasional bahwa rakyat Indonesia sejatinya adalah masyarakat yang ramah dan berbudaya.