Setiap negara memiliki rencana keuangan yang akan digunakan oleh pemerintahnya untuk melakukan pembangunan. Di Indonesia, kita mengenal itu dengan sebutan APBN. Lalu, sebesar apa pengaruh APBN itu sendiri terhadap perekonomian negara?
Untuk diketahui, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau disingkat APBN merupakan rencana keuangan tahunan Pemerintah negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Anggaran ini berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran.
APBN yang sehat dan efisien diyakini akan mampu membuat negara bagus dalam hal ekonomi, pun demikian dengan kehidupan sosial bermasyarakatnya. Dimana, APBN juga menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat, seperti dalam hal pelayanan publik, kesehatan, pendidikan, maupun kebijakan politik yang tertuang dalam RAPBN sebelum disahkan.
APBN sebagai suatu komponen keuangan negara dibutuhkan untuk mengetahui keadaan ekonomi suatu negara. Pendapatan dan pengeluaran negara bisa diketahui secara transparan dan efisien.
Dengan adanya APBN pula, maka dapat diketahui arah, tujuan serta prioritas pembangunan yang dikerjakan oleh pemerintah pada jangka waktu yang sudah direncanakan. Dari segi pembangunan ekonomi, negara juga akan memiliki keadaan ekonomi yang lebih baik dari sebelumnya.
Baca juga: Bagaimana Tahapan Penyusunan APBN?
Tak hanya itu, negara juga dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia sebagai bagian dari kualitas hidup manusia sendiri.
Secara umum, pengaruh APBN terhadap kondisi perekonomian suatu negara dapat digambarkan sebagai berikut:
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga dapat diketahui besaran GNP dari tahun ke tahun.
- Menciptakan kestabilan keuangan atau kestabilan moneter suatu negara, karena jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat diatur.
- Menimbulkan investasi masyarakat, karena industri kecil dalam negeri dapat difasilitasi dan dikembangkan.
- Memperlancar distribusi pendapatan, sehingga negara dapat mengetahui sumber penerimaan dan penggunaan dana tersebut untuk pembelajaan pegawai, belanja barang dan sebagainya.
- Memperluas kesempatan kerja, karena peningkatan akan mengakibatkan peningkatan peluang kerja.