Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat mengalami perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. Perubahan yang terjadi merupakan proses dari modifikasi sosial dan budaya di dalam masyarakat. Walaupun perubahan berjalan ke arah yang lebih baik, terkadang tidak bisa berjalan mulus karena ada unsur atau pihak yang tidak sejalan, sehingga memunculkan adanya konflik sosial. Pertentangan dalam suatu perubahan tersebut merupakan suatu gejala disintegrasi sosial.
Disintegrasi atau disorganiasi adalah adanya kondisi ketidaksimbangan dan ketidakserasian antar unsur di masyarakat karena ada beberapa unsur yang tidak berfungsi dengan baik. Disintegrasi sosial menjadikan keadaan kacau dan masyarakat bisa kehilangan kepercayaan satu sama lain.
Disintergasi sosial bisa berbentuk aksi demonstrasi, pergolahan daerah bagi mereka yang merasakan adanya diskriminasi, aksi kriminalitas yang tak terkendali, perilaku remaja yang menyimpang, serta konflik yang melibatkan isu agama, ras dan antar golongan (SARA). Permasalahan tersebut dapat menimbulkan disintegrasi bangsa yang ditandai dengan hilangnya nasionalisme pada jiwa masyarakat sehingga menyebabkan kerusuhan dan disharmonisasi.
Pada dasarnya perubahan yang terjadi di masyarakat dan terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia untuk melakukan perubahan. Manusia akan cenderung bosan dan ingin mengembangkan dirinya mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat.
Perubahan sosial dapat terjadi di segala bidang kehidupan manusia seperti ekonomi, sosial, budaya dan politik. Perubahan sosial ini dapat berdampak pada nilai-nilai sikap perilaku dan kebiasaan masyarakat. Perubahan sosial dapat berupa kemajuan (progress) ataupun kemunduran (regress).
Gejala Disintergarasi
Dilansir dari Wikipedia, disintegrasi sosial di dalam masyarakat Indonesia dapat ditandai oleh beberapa gejala, antara lain :
Baca juga: Apa Saja Proses Integrasi Sosial?
- Tidak adanya persamaan pandangan antara anggota masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan patokan oleh masing-masing anggota masyarakat.
- Perilaku para warga masyarakat cenderung melawan/melanggar nilai-nilai dan norma-norma yang telah disepakati bersama.
- Kerap kali terjadi pertentangan antara norma-norma yanga da di dalam masyarakat.
- Nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat tidak lagi difungsikan dengan baik dan maksimal sebagaimana mestinya.
- Tidak adanya konsistensi dan komitmen bersama terhadap pelaksanaan sanksi bagi mereka yang melanggar norma-norma yang ada di masyarakat.
- Kerap kali terjadinya proses-proses sosial di masyarakat yang bersifat disosiatif seperti persaingan tidak sehat, saling fitnah, saling hasut, pertentangan antar individu maupun kelompok, perang urat saraf, dan seterusnya.
Penanggulangan Disintegrasi
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi sosial secara nasional adalah sebagai berikut :
- Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
- Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu dan membiasakan diri untuk selalu membangun consensus.
- Membangun kelembagaan yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak dan wilayah.
- Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan efektif.