Selain agama Islam, pemeluk agama terbanyak kedua di Indonesia adalah agama Kristen. Lantas bagaimana penyebaran agama kristen di Indonesia sehingga bisa berkembang sampai saat ini?
Keberadaan agama menjadi bagian yang tidak bisa terlepas dari hidup manusia sejak beribu tahun lamanya. Agama menjadi prinsip dan petunjuk hidup manusia selama hidup di muka bumi ini. Indonesia sendiri menjadi negara yang menjunjung tinggi kebebasan beragama, sehingga di Nusantara ini ada 6 agama yang diakui yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Nah dalam materi kali ini akan membahas tentang penyebaran agama Kristen di Indonesia. Seperti apa?
Dilansir dari laman Wikipedia, Kekristenan adalah agama terbesar kedua di Indonesia setelah Islam. Bahkan Indonesia memiliki penduduk Kristen terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Filipina, serta penduduk Kristen terbesar keempat di Asia setelah Filipina, Cina, dan India.
Sebanyak 29.008.731 juta orang Kristen di Indonesia merupakan 10,53% dari populasi negara itu pada tahun 2022, dengan 7,2% Protestan dan 3,07% Katolik. Belakangan ini, laju pertumbuhan dan penyebaran agama Kristen telah meningkat terutama di kalangan minoritas Tionghoa.
Sejarah Penyebaran Agama Kristen
Sebelum ajaran Kristen masuk, misi penyebaran agama Katolik-Kristen sudah lebih dulu dilakukan oleh Portugis yang sedang melakukan misi pelayaran dengan mengusung 3G yaitu Gold, Glory, dan Gospel. Gospel yang menggambarkan penyebaran agama juga merupakan salah satu misi dari kekuasaan beberapa negara Barat yang datang ke Nusantara pada saat itu.
Baca juga: Mengenal Wali Songo Dalam Penyebaran Islam di Indonesia
Kristen yang secara garis besar terbagi dalam dua yaitu Kristen Katolik dan Kristen Protestan menyebar di beberapa wilayah Hindia Belanda seperti Tapanuli, Medan, Sumatera Utara, dan beberapa daerah di Indonesia Timur seperti Maluku, Minahasa, Papua, dan Nusa Tenggara Timur.
Namun, setelah Belanda menduduki Maluku pada tahun 1575 kedudukan bangsa Portugis mulai tergeser. Bahkan kekuasaan Portugis berhasil diambil alih oleh Belanda pada era VOC (Kongsi Dagang Hindia Belanda). Pada masa itu, Belanda datang ke Indonesia dengan membawa misi dagang sekaligus misi penyebaran ajaran agama Kristen Protestan di Maluku.
Dengan adanya ajaran baru ini, Belanda pun melarang keras berbagai kegiatan agama Katolik yang dibawa Portugis dan mulai menyebarkan ajaran Kristen Protestan. Hal ini dilakukan karena memang para petinggi VOC mayoritas beragama Kristen.
Ketegasan Belanda tentang pemberhentian ajaran agama Katolik juga terlihat dari penerapan hukuman mati bagi para imam Katolik yang masih ketahuan melakukan misi penyebaran injil. Setelah ajaran Kristen mulai menyebar Belanda mendirikan gereja pertama di Maluku yaitu Indische Kerk pada tahun 1605 dan sejak saat itu dibangun gereja-gereja lain di Indonesia bagian timur.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyebaran agama Kristen di Indonesia yaitu agama kristen katolik secara khusus dibawa oleh bangsa Portugis ke Indonesia. Sedangkan kristen protestan merupakan buah para misionaris atau penyebar agama dari Belanda. Walaupun ajaran Katolik sudah memudar hingga sekarang baik agama Kristen (Protestan) maupun Katolik masih berkembang di Indonesia.