Indonesia merupakan salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia yaitu 127 gunung api. Hal ini membuat pemerintah, lembaga yang terkait, maupun masyarakat tetap harus waspada terhadap peristiwa vulkanisme dari gunung berapi. Lalu apa itu vulkanisme?
Vulkanisme adalah aktivitas yang menyebabkan magma yang berasal dari dalam bumi naik ke permukaan luar bumi. Aktivitas tersebut disebabkan oleh suhu yang tinggi sehingga, magma yang berada di dalam bumi mendapatkan tekanan yang sangat kuat sehingga dimuntahkan ke permukaan bumi dalam bentuk lava.
Naiknya magma ke permukaan bumi disebut erupsi, dan naiknya magma dari dalam litosfer namun tidak mencapai permukaan bumi disebut intrusi magma. Kekuataan tersebut berasal dari dalam bumi sehingga diidentifikasikan sebagai salah satu bentuk endogen.
Dalam sejarahnya, beberapa gunung berapi di Indonesia meletus dahsyat dan menyebabkan banyak korban jiwa bahkam mengubah kehidupan disekitarnya. Gunung berapi diketahui masih aktif dan sering erupsi.
Di Indonesia terdapat gunung api yang aktif dengan rata-rata 100 tahun, 50 tahun, dan dibawah 10 tahunan. Gunung Galunggung merupakan contoh letusan gunung berapi dengan ritme rata-rata sekitar 100 tahun sekali.
Gunung berapi yang meletusnya 50 tahun sekali contohnya gunung Agung. Sedangkan gunung api yang meletus di bawah 10 tahunan ada gunung Merapi, Ibu, Dukono. Salah satu gunung yang paling aktif di Indonesia adalah Merapi.
Siklus erupsi gunung Merapi terbilang rutin terjadi tiap 2 dan 5 tahun. Tercatat sejak tahun 1548 gunung Merapi telah meletus sebanyak 68 kali. Letusan tahun 2010 merupakan erupsi bersifat eksplosif disertai suara ledakan dan gemuruh yang terdengar hingga jarak 20-30 km.
Zona Vulkanisme
Berdasarkan zona terbentuknya maka vulkanisme akan dibedakan menjadi 3 bentuk antara lain :
- Vulkanisme Berdasarkan Zona konvergen
Zona konvergen merupakan jalur pertemuan dua lempeng kerak bumi. Magma yang dihasilkan merupakan magma yang berasal dari gunung-gunung api dan hasil pencairan endapan laut. Apabila endapan laut tersebut meluap maka akan mengakibatkan terbentuknya retakan-retakan yang diakibatkan oleh desakan volume yang berasal dari dalam.
Akibatnya akitivitas tersebut menghasilkan magma yang kental, padat, dan juga magma yang berbentuk gas. Contohnya; gunung St Helena dan gunung Fuji.
- Vulkanisme Berdasarkan Zona Tengah
Zona tengah diidentifikasikan sebagai meletusnya gunung api yang berada di tengah lempeng kerak bumi. Di zona tengah ini tidak ditemukan berbagai retakan karena magma yang muncul berasal dari dalam kerak bumi tersebut keluar dalam bentuk lelehan bukan hasil dari suatu lutusan.
Baca juga: Jenis Gunung Api Berdasarkan Aktivitasnya
Proses yang terjadi merupakan hasil dari mencairnya astenosfer dan penumpukan dari minetal radioaktif. Contohnya adalah gunung-gunung api Mauna Loa di Kepulauan Hawaii (Lempeng Samudera Pasifik).
- Vulkanisme Berdasarkan Zona Divergen
Zona divergen diidentifikasikan sebagai gunung api yang berada disekitar rengkahan antar lempeng kerak bumi. Magma yang akan dikeluarkan akan melewati jalur rengkahan tersebut dan keluar dalam bentuk lelehan. Akibatnya terbentuklah suatu gunung api yang memanjang serta memiliki lava yang sangat luas. Contoh Great Rift Valley di Israel dan Mid-Atlantic Ridge di Samudera Atlantik.