Aufklarung atau Zaman Pencerahan/ Enlightment merupakan sebuah gerakan besar di Eropa pada abad ke 18 yang memberi kedudukan luar biasa pada akal budi manusia. Dimana, gejala munculnya aufklarung ini dilatarbelakangi munculnya ajaran Deisme yang memandang bahwa selain Alkitab, akal budi menjadi sarana bagi manusia untuk mengenal Allah/Tuhan. Lalu apa itu Deisme?
Deisme adalah suatu paham yang mengakui adanya Tuhan sebagai pencipta dunia ini, tetapi setelah dunia tercipta, tidak ada lagi campur tangan-Nya karena diyakini bahwa Tuhan telah memasukkan hukum-hukum dunia didalamnya. Sehingga, dunia pun akan berjalan sesuai dengan hukum-hukum tersebut.
Adapun tujuan dari paham ini adalah untuk menaklukkan ajaran agama kepada kritik akal dan menjabarkan agama berdasarkan pengetahuan alamiah, bebas dari ajaran gereja. Intinya akan dijadikan sebagai sumber dan ukuran kebenaran.
Deisme merupakan aliran filsafat yang bergabung dengan gagasan Eduard Herbert dari Cherburry (1581-1648). Menurut Herbert, akal bersifat mutlak dalam agama, termasuk Kristen. Ukuran kebenaran dan kepastian merupakan persetujuan umum manusia berdasarkan kesamaan akalnya.
Pengertian Deisme dan Sejarahnya
Dilansir dari Wikipedia, deisme berasal dari bahasa latin, “deus” yang berarti “Tuhan”. Secara ekuivalen, deisme didefinisikan sebagai pandangan yang menempatkan keberadaan Tuhan sebagai penyebab segala sesuatu dan mengakui kesempurnaannya akan tetapi menolak wahyu ilahi atau campur tangan langsung Tuhan di alam semesta oleh mukjizat.
Baca juga: Apa yang Kamu Ketahui Tentang Paham Pan Islamisme?
Pandangan ini juga menolak wahyu sebagai sumber pengetahuan agama dan menegaskan bahwa dengan akal dan pengamatan terhadap dunia cukup untuk menentukan adanya keberadaan seorang pencipta tunggal atau prinsip absolut dari alam semesta.
Deisme menonjol dan berkembang di Eropa terutama di Inggris, Perancis, dan Amerika selama abad ke 17 dan 18 atau pada abad pencerahan (aufklarung). Pertumbuhan ini didorong oleh perkembangan ilmu pengetahuan yang bersandar kepada akal dan panca indera sebagai respond an kritik terhadap dogma-dogma dalam agama Kristen.
Berkembang di Inggris
Zaman Pencerahan di Inggris yang disebuat Deisme disebabkan konteks Eropa yang kacau balau setelah perang yang berkepanjangan antara kelompok Protestan dan Kelompok Katolik. Perang tersebut mengakibatkan jutaan korban jiwa, dekandensi moral, hancurnya perekonomian, kemiskinan meningkat, dan ketidakpercayaan kepada agama yang terlalu dogmatis.
Deisme muncul bersamaan dengan lahirnya sebuah aliran filsafat empirisme yang di gagas oleh John Locke yang merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam gerakan pencerahan tentang toleransi. Di Inggris, pergerakan deisme berkembang sangat cepat karena orang-orang bebas untuk berpendapat memiliki tokoh-tokoh ilmuwan seperti Newton, David Hume, dan John Locke.
Kemudian deisme di Inggris mencapai puncaknya pada pemikiran David Hume, dimana segala sesuatu yang tidak rasional dan empiris harus disingkirkan ke dalam api. Setelah itu, deisme tersebut ke luar Inggris bahkan secara radikal di Perancis oleh Voltaire, Diderot, Rousseau.
Menurut Cairns, Deisme memiliki beberapa ajaran yang penting yaitu percaya pada Allah sebagai penyebab awal dari segala Sesuatu dalam dunia yang kemudian meninggalkannya bekerja dalam hukum alam.
Tidak ada tempat bagi mukzijat dan Alkitab sebagai penyataan dari Allah; Yesus hanya dianggap sebagai guru moral, manusia hanya menyembah pada Allah saja dan Alkitab hanya buku pedoman moral karena bagi manusia secara alamiah sumber moral ada pada pikirannya sendiri.