Pemberdayaan komunitas merupakan suatu upaya membantu komunitas untuk memanfaatkan potensi yang mereka miliki dalam rangka mengatasi masalah yang mereka hadapi. Saat ini, pemberdayaan komunitas menjadi salah satu program yang terus diupayakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi berjalannya pemberdayaan komunitas ini. Apa saja?
Hakikatnya, pemberdayaan komunitas ini ditujukan untuk membentuk individu dan masyarakat yang mandiri. Seperti kemandirian berfikir, kemandirian bertindak, dan memutuskan apa yang akan dilakukan. Disamping itu, pemberdayaan ini juga bertujuan untuk meningkatkan standar hidup masyarakat dan memberi kesadaran akan kebebasan setiap orang.
Melalui pemberdayaan komunitas ini, potensi-potensi terpendam yang dimiliki oleh anggota dapat terlihat dan menjadi sesuatu kekuatan baru bagi komunitas itu sendiri. Potensi-potensi itu juga dapat dikembangkan secara lebih terarah dan berkembang dengan program-program yang disajikan.
Adapun orientasinya biasanya pada komunitas yang tidak berdaya. Meskipun ada juga yang dilakukan untuk komunitas yang sudah berdaya, dengan tujuan mengantisipasi terjadinya ancaman dan hambatan yang bisa mengubah komunitas.
Dalam prosesnya, pemberdayaan komunitas harus dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Hal ini membutuhkan partisipasi yang besar dari masing-masing individu di kelompok masyarakat yang menjadi obyek pemberdayaan.
Baca juga: Memahami Siklus Pemberdayaan Komunitas
Pada dasarnya terdapat delapan faktor yang memengaruhi pemberdayaan komunitas. Dimana, faktor-faktor tersebut dikemukakan oleh Sumaryadi dan Mubarak. Adapun faktor tersebut antara lain :
- Situasi yang dihadapi oleh anggota komunitas tersebut karena mempengaruhi ketersediaan menerima atau menolak pemberdayaan.
- Hasutan dari pemimpin komunitas yang menyatakan bahwa pemberdayaan akan mengorbankan diri untuk komunitas sehingga dapat menurunkan penerimaan dan pemberdayaan.
- Budaya rutinitas yang sudah mengakar kuat pada komunitas itu sendiri sehingga sulit menerima perubahan yang terjadi.
- Pemimpin komunitas yang masih ingin berkuasa sehingga menolak pemberdayaan.
- Perubahan yang cepat merupakan kondisi yang tidak kondusif bagi pemberdayaan.
- Terbatasnya potensi yang dimiliki oleh anggota komunitas sehingga dapat menghambat pemberdayaan.
- Dukungan yang diberikan pimpinan komunitas akan sangat membantu keberhasilan pemberdayaan.
- Diperlukannya modal yang tidak sedikit untuk melakukan suatu pemberdayaan.