Asal usul kehidupan di bumi dalam hal ini makhluk hidup sampai saat ini masih menjadi sebuah pertanyaan besar yang belum terjawab. Ada beberapa teori para ahli yang mengemukakan tentang asal usul kehidupan di bumi, salah satunya adalah teori biogenesis. Seperti apa teori biogenesis ini?
Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Dilansir dari laman Wikipedia, biogenesis adalah produksi kehidupan organisme atau organel baru. Teori biogenesis ini berhasil mematahkan teori abiogenesis yang diungkapkan oleh filsuf terkenal Yunani yaitu Aristoteles yang menyatakan bahwa kehidupan muncul secara spontan dari benda mati.
Beberapa ilmuwan yang mendukung teori biogenesis adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Dimana, mereka melakukan percobaan-percobaan untuk membuktikan teori biogenesis tersebut dan menghasilkan kesimpulan bahwa :
- Omne vivum ex ovo (semua makhluk hidup berasal dari sel telur)
- Omne ovum ex vivo (semua telur berasal dari makhluk hidup)
- Omne vivum ex vivo (semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup)
Percobaan Francesco Redi
Francesco Redi melakukan percobaan menggunakan daging yang dikelompokan menjadi beberapa perlakuan yang berbeda. Daging tersebut dimasukan kedalam stoples yang dibiarkan terbuka dan stoples yang tertutup rapat, lalu dibiarkan hingga daging membusuk. Hasil penelitian menunjukan bahwa belatung hanya tumbuh pada permukaan daging pada stoples yang dibiarkan terbuka.
Baca juga: Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Karl Bucher
Dari percobaan tersebut disimpulkan bahwa belatung bukan berasal dari daging namun berasal dari lalat yang hinggap pada daging yang busuk dan bertelur diatasnya.
Percobaan Lazzaro Spallanzani
Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan menggunakan air kaldu untuk membuktikan bahwa mikroba tidak akan tumbuh pada kaldu yang steril. Spallanzani menggunakan 2 labu berisi kaldu yang dipanaskan hingga semua mikroba mati.
Salah satu labu dibiarkan terbuka dan yang lain ditutup rapat. Setelah beberapa hari labu yang dibiarkan terbuka, air kaldu berubah keruh yang mengindikasikan adanya pertumbuhan bakteri dalam kaldu tersebut. Sedangkan pada labu yang tertutup kaldu tampak jernih yang artinya kaldu tidak ditumbuhi bakteri.
Dari percobaan tersebut, ia menyimpulkan bahwa bakteri yang terdapat dalam labu berasal dati bakteri yang ada di udara. Artinya makhluk hidup hanya akan muncul apabila ada makhluk hidup sebelumnya.
Percobaan Louis Pasteur
Louis Pasteur melakukan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani dengan menggunakan labu berbentuk leher angsa. Fungsinya untuk menghambat masuknya mikroba dari udara ke dalam labu namun udara luar masih dapat masuk.
Pasteur merebus air kaldu hingga mendidih sehingga mikroba dalam labu mati. Setelah beberapa hari didiamkan kaldu pada labu tetap jernih. Hal ini mengindikasikan tidak terdapat pertumbuhan mikroba dalam kaldu.
Ketika labu dimiringkan hingga air kaldu keluar melalui leher angsa dan labu ditegakan lagi, setelah beberapa hari air kaldu menjadi keruh. Hal itu terjadi karena bakteri yang terbawa oleh udara tumbuh dalam kaldu ketika labu dimiringkan.
Pasteur menyimpulkan bahwa mikroba yang tumbuh pada kaldu bukan berasal dari benda tak hidup melainkan berasal dari mikroba yang terdapat di udara. Dimana, mikroba ini masuk ke dalam labu karena terbawa bersama debu.
