Penyatuan kembali Jerman. Setelah berakhirnya Perang Dunia II di Eropa, negara Jerman dibagi-bagi menjadi empat zona pendudukan. Prancis, Britania Raya dan Amerika Serikat menduduki bagian Barat, yang kemudian menggabungkannya ke dalam Republik Federal Jerman (dan Berlin Barat) pada tahun 1949; sementara Uni Soviet menduduki bagian Timur yang kemudian membentuk Republik Demokratik Jerman (termasuk Berlin Timur), juga terjadi pada 1949.
Sejak itu dan seterusnya, Jerman yang terpecah menjadi salah satu simbol perang dingin yang paling terkenal. Jerman Timur yang berhaluan komunis melarang warganya untuk migrasi ke Jerman Barat, sedangkan Jerman Barat yang berhaluan liberal-kapitalis melarang warganya yang kadung hijrah untuk kembali.
Hingga akhirnya, pelarian orang Jerman Timur ke negara non-komunis melalui Berlin Barat menyebabkan Jerman Timur menegakkan satu sistem penjagaan perbatasan ketat, dimana Tembok Berlin menjadi salah satunya. Tembok ini dibangun pada 31 Agustus 1961, sebagai pemisah dan untuk mencegah pelarian massal kembali terjadi.
Penyatuan Kembali Kedua Jerman
Jerman Timur dilanda isu tentang keterbukaan dan resturukturisasi ekonomi pada awal 1990. Hal itu dipicu oleh kemerosotan ekonomi Jerman Timur di satu pihak, dan daya tarik perkembangan pesat perekonomian di Jerman Barat di lain pihak. Hal itulah yang kemudian melahirkan gerakan yang bertujuan menyatukan kembali Jerman Timur dan Jerman Barat.
Reunifikasi atau penyatuan kembali Jerman ini mulai tampak sejak 4 November 1989 ketika lebih dari 500.000 orang Jerman Timur berdemonstratsi di Berlin Timut. Peristiwa ini disusul dengan bubarnya Kabinet Jerman Timur dan Politbiro Partai Komunis sebagai lambang tertinggi di jerman Timur.
Baca juga: Sejarah Dimulainya Perang Korea
Lima hari kemudian, tembok Berlin dan perbatasan lainnya dinyatakan terbuka. Saat itu, jutaan orang Jerman Timur mengunjungi Berlin Barat.
Tembok Berlin telah dinyatakan terbuka, namun ide untuk penyatuan Jerman secara resmi pertama kali muncul pada Pertemuan Ottawa. Pertemuan ini diikuti oleh pejabat-pejabat tinggi Jerman Barat, Jerman Timur serta empat negara pemenang Perang Dunia II, yaitu Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris dan Perancis, sehingga dikenal dengan Rumus Dua Plus Empat.
Pada 14 Februari Kanselir Helmut Kohl dan rekannya dari Jerman Timur Hans Modrow setuju untuk mempersiapkan penyatuan mata uang dan ekonomi kedua negara. Akhirnya pada tanggal 24 April 1990, Kohl dan de Maiziere menetapkan penyatuan ekonomi dan moneter. Hal ini ditindaklanjuti dengan menetapkan Deutsche Mark sebagai mata uang Jerman.
Selain bidang ekonomi, bidang militer menjadi sasaran penyatuan Jerman selanjutnya. Pada awalnya menteri luar negeri Uni Soviet, Edward Shevarnadze dalam pertemuan DUa-Plus-Empat pertama di Bonn mengajukan usulan agar Jerman Bersatu dalam lima tahun pertama tetap dalam Pakta Warsawa atau netral. Akan tetapi usulan ini ditolak oleh NATO.
Pada tanggal 16 Juli 1990, akhirnya Moskow menyetujuai Jerman bersatu bergabung dalam NATO dengan tidak lagi menilai Pakta Warsawa sebagai musuh.
Seiring dengan kesepakatan-kesepakatan di atas, pada 13 Agustus 1990 parlemen Jerman sepakat menetapkan tanggal 3 Oktober 1990 sebagai hari yang tepat untuk menggabungkan kembali kedua Jerman. Usulan ini didukung oleh 294 suara lawan 62 suara dan 7 suara abstain.
Setelah mengalami perjuangan yang panjang, pada 3 Oktober 1990, akhirnya kedua Jerman resmi bersatu (unifikasi). Enam hari kemudian Tembok Berlin yang selama ini menjadi pemisah, dirobohkan.