Tak bisa dimungkiri, sampai saat ini ketimpangan sosial masih menjadi masalah yang harus dihadapi oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Contohnya saja dari dunia pendidikan, dimana penyetaraan fasilitas pendidikan yang baik dan memadai, masih belum merata hingga kini. Alhasil, akibat adanya ketimpangan sosial ini maka akan ada perbedaan hasil lulusan sekolah terkemuka dan sekolah orang yang kurang mampu. Lalu, bagaimana strategi mengatasi ketimpangan sosial sebagai akibat globalisasi ini?
Pada dasarnya, ketimpangan sosial erat kaitannya dengan perubahan sosial dan globalisasi saat ini. Globalisasi secara harfiah dapat diartikan sebagai proses menuju satu dunia tanpa batasan yang jelas.
Sebagai akibat dari adanya globalisasi maka sekat-sekat pembatas antara berbagai lapisan masyarakat akan semakin terlihat dan muncul ketimpangan di berbagai bidang kehidupan baik ekonomi, politik, budaya, maupun pendidikan. Perbedaan kelas ini menyebabkan perbedaan akses untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.
Untuk meminimalisir dampak yang negatif dari ketimpangan sosial ini, maka terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan guna mengatasi ketimpangan sosial sebagai akibat dari globalisasi. Adapun strategi tersebut, antara lain :
- Pendekatan Struktural
Pendekatan ini melihat bahwa kemiskinan dan ketergantungan yang disebabkan oleh keputusan kebijakan yang sengaja di buat di Amerika, Inggris, Moscow. Tetapi sebaliknya ketergantungan ini berasal dari struktur sistem internasional yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga bangsa pengekspor terpaksa kehilangan bagiannya dari keuntungan produksi.
Baca juga: Globalisasi dan Ketimpangan Sosial, Serta Teori yang Membahasnya
- Menciptakan Peluang Kerja
Dengan terciptanya banyak lapangan pekerjaan maka kita juga akan mengurangi ketimpangan sosial. Peluang kerja di Indonesia diutamakan dengan industri padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja tinggi guna mengurangi tingkat pengangguran.
- Meningkatkan Fasilitas Kesehatan
Langkah meningkatkan fasilitas kesehatan baik dari tenaga kerja maupun teknologi kesehatan yang ada. Fasilitas kesehatan yang baik diharapkan dapat meningkatkan kualitas kerja masyarakat sebagai persiapan menghadapi era globalisasi.
- Melakukan Pemberdayaan Di Lingkungan Masyarakat
Hal ini bisa dilakukan dengan memberi penyuluhan atau pelatihan keterampilan. Misalnya, pendirian Balai Latihan Kerja atau BLK guna meningkatkan tenaga kerja siap kerja sesuai dengan bidangnya.