Keseimbangan ekosistem bisa mengalami perubahan, baik yang disengaja (akibat ulah manusia) maupun tanpa sengaja/alami (adanya perubahan alam). Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara komponen hidup dan tak hidup. Komponen hidup meliputi produsen, konsumen, pengurai, sedangkan komponen tak hidup berupa benda-benda tak hidup. Lalu apa saja penyebab perubahan ekosistem ini?
Pada dasarnya ekosistem dikatakan seimbang jika komposisi dari komponennya sudah seimbang. Apabila salah satu tidak ada, maka keseimbangan akan terganggu dan menjadi penyebab perubahan ekosistem. Dimana, perubahan ini menyebabkan komponen dalam ekosistem mengalami peningkatan atau penurunan jumlah.
Adapun penyebab perubahan ekosistem yang pertama karena kegiatan manusia yang memanfaatkan alam. Salah satu contohnya penebangan dan pembakaran hutan untuk membuka lahan baru. Hal ini menyebabkan hewan kehilangan tempat tinggalnya bahkan membunuh makhluk hidup sekitar hutan karena asap pembakaran.
Baca juga: Memahami Interaksi Antar Populasi dalam Ekosistem
Selain itu, membuang sampah sembarangan disungai akan membuat populasi ikan dan organisme dibawah sungai terganggu. Disamping itu, penggunaan bahan kimia untuk keperluan rumah tangga seperti detergen yang menghasilkan busa dapat mencemari lingkungan.
Jika busa detergen dialirkan ke perairan maka akan menutupi permukaan perairan. Akibatnya, sinar matahari tidak dapat menembus ke dalam perairan dan proses fotosintesis tumbuhan air menjadi terganggu. Tumbuhan jadi kekurangan makanan dan layu, sehingga memicu persediaan oksigen semakin berkurang juga berimbas pada hewan yang ada di air.
Sementara itu penyebab perubahan ekosistem secara alami adalah perubahan ekosistem akibat bencana alam seperti gunung meletus, longsor, dan banjir. Atau perubahan musim seperti musim kemarau dan musim hujan.
Jika gunung berapi meletus hutan dan lahan pertanian di sekitar gunung akan terkena erupsi dan lava yang menyebabkan populasi tumbuhan dan hewan berkurang drastis. Selain itu, contoh lain dari perubahan ekosistem secara alami adalah perubahan musim.
Pada musim kemarau curah hujan akan berkurang sehingga perkebunan dan pertanian akan kekurangan air. Tanaman akan tumbuh lambat dan makanan yang dihasilkan menjadi lebih sedikit. Keadaan ini mengakibatkan penurunan populasi tikus tanah yang memakan tanaman di perkebunan.