Dikenal sebagai sebuah negara yang kaya akan adat istiadat, budaya dan kekayaan alam melimpah, Indonesia mampu menghasilkan dan menyelenggarakan berbagai festival budaya dari daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya dari Papua yang dikenal dengan festival budaya lembah baliem.
Festival budaya lembah baliem merupakan warisan budaya masyarakat suku Hubula di kabupaten Jayawijaya dan merupakan salah satu budaya tertua di Indonesia. Festival yang dilaksanakan sejak tahun 1989 hingga kini masih terus dilakukan, dan berlangsung pada tanggal 9 hingga 12 Agustus setiap tahunnya.
Tanpa disadari pagelaran budaya ini memberi banyak dampak positif bagi Papua. Pasalnya, festival ini menjadi sebuah destinasi wisata yang wajib dikunjungi setiap bulan Agustus dan menjadi favorit bagi turis baik asing maupun lokal, sehingga festival tersebut kini menjadi ikon pariwisata Papua di mata dunia.
Adapun tujuan festival budaya lembah baliem ini diselenggarakan untuk memperkenalkan atau mempromosikan Papua terkhusus wilayah kabupaten Jayawijaya dengan memperkenalkan budaya tempat tersebut.
Baca juga: 5 Festival Tahun Baru Paling Populer di Dunia
Festival ini menampilkan beragam budaya suku Hubula, diantaranya; prosesi kelahiran, inisiasi atau pendewasaan, pernikahan, pekerjaan, kematian, atraksi kolosal perang-perangan, tari-tarian tradisional (ethai) dan seni merias tubuh dengan ragam aksesoris karya suku Hubula, pertunjukan alat musik tradisional (pikon dan witawo).
Selain itu, ada juga atraksi memasak tradisional (bakar batu), permainan anak (puradan dan sikoko), lempar sege, dan karapan babi adalah gelaran budaya yang selalu ditampilkan dan dilombakan setiap tahun saat festival berlangsung.
Ini adalah salah satu kesempatan ketika semua suku yang beragam dari dataran tinggi Wamena dan Lembah Baliem seperti Dani, Lani, dan Yali berkumpul bersama untuk merayakan festival lembah baliem tahunan mereka.
Upaya Pelestarian
Lewat diselenggarakan festival budaya lembah baliem ini pemerintah dan tiap-tiap kepala suku setempat, maupun para pengunjung diharapkan menjaga kelestarian alam lembah baliem agar tetap terus bersih dan tetap menjaga kehijauan alam. Disamping itu, adanya festival ini sebagai jalan agar masyarakat tidak lupa dengan asal usul budaya dan ciri khas budaya setempat sehingga budaya tersebut tidak luntur termakan oleh zaman.
