Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, salah satunya adalah kerajinan tangan. Dimana, beragam kerajinan tangan baik dari anyaman, tenun, hingga olahan tanah liat atau kerajinan tembikar sudah terkenal ke mancanegara, bahkan dijadikan alternatif buah tangan.
Nah, dalam materi kali ini kita akan membahas mengenai kerajinan tembikar. Kerajinan tanah liat ini sudah dibuat manusia sejak mereka hidup menetap dan mulai bercocok tanam beberapa ribu tahun sebelum masehi. Hingga saat ini kerajinan tembikar, masih banyak ditemui di seluruh pelosok Indonesia salah satunya di Cirebon.
Kerajinan tembikar ini dapat digunakan sebagai perkakas atau peralatan rumah tangga seperti cangkir, teko, piring, mangkok, hingga vas bunga. Selain itu, kerajinan tembikar juga difungsikan untuk keperluan peribadahan.
Pada dasarnya kerajinan tembikar yang paling sederhana dapat dibuat dari adonan yang kasar dan dibentuk oleh tangan. Sehingga terkadang bentuknya tidak simetris dan masih tersisa jejak-jejak jari.
Terdapat beberapa teknik dalam proses pembuatan kerajinan tembikar, misalnya berupa gentong besar. Teknik pembuatannya bisa dengan menggunakan teknik pukul atau teknik memutar lambat.
Teknik pukul bisa menggunakan pemukul dari kayu yang biasa disebut paddle disertai landasannya yang disebut anvil. Sementara teknik memutar lambat biasa dilakukan dengan tangan dan dipakai untuk membuat dasar gentong.
Baca juga: 5 Manfaat Kerajinan Bahan Lunak yang Sangat Berguna
Alat-alat yang digunakan untuk membuat tembikar adalah alat pemutar (perbot), alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Perajin tembikar akan menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar perbot. Para pengrajin akan menitikberatkan pada kesamaan gerak dan konsentrasi karena sangat diperlukan untuk melakukannya.
Proses Pembuatan Tembikar
Proses pembuatan kerajinan tembikar dilakukan dengan tahapan-tahapan yang berurutan. Adapun urutan itu meliputi:
- Menyiapkan bahan berupa tanah liat
- Mengaduk tanah liat dengan dicampur air
- Setelah menjadi adonan, ambil sebongkah besar untuk dibuat bentuk kasar
- Dengan menggunakan kain bentuklah bibir atau pinggiran adonan tersebut menjadi bentuk bulat melingkar
- Jika yang dibuat sejenis periuk, maka ketika pinggiran atau bibir sudah jadi lalu diangin-anginkan. Baru kemudian membuat bagian perut yang terpisah dengan bibir, kemudian setelah jadi perut dan bibir disambung dan diperhalus
- Bila yang dibuat bertelinga dan bertangkak, maka dibuatkan telinga atau tangkai untuk kemudian di tempelkan atau digabungkan dan diperhalus.
- Setelah halus dan diteliti kesempurnaannya kemudian dijemur atau dibakar hingga benar-benar kering
- Langkah terakhir setelah kering adalah dibersihkan. Namun, untuk beberapa daerah ada yang masih menyempurnakannya dengan cat yang berasal dari lumpur.