Iklan bukan lagi hal yang asing dalam keseharian kita. Iklan menjadi salah satu media promosi paling efektif dalam memasarkan sesuatu kepada konsumen, karena dinilai memiliki daya jangkau yang luas dan masif. Meski begitu, penting untuk diketahui bahwa ada perbedaan antara bahasa iklan dengan bahasa sehari-hari.
Ya, seperti halnya jenis iklan itu sendiri yang berbeda antara yang satu dengan yang lain – dalam hal ini tergantung produk yang diiklankan, bahasa dalam iklan juga memiliki ciri yang khusus. Bahkan bisa berbeda antara jenis iklan yang satu dengan yang lain. Meskipun semua jenis produk yang diiklankan pada dasarnya memiliki tujuan sama, yakni memengaruhi orang yang menonton iklan tersebut agar membeli barang yang diiklankan.
Tidak berlebihan, jika kemudian iklan dibuat semenarik mungkin, dengan pilihan bahasa yang juga tak kalah menarik. Tak jarang, menyematkan sesuatu seperti lagu juga kerap dilakukan, demi membuatnya lebih bervariasi. Jadi, percakapan tidak menjadi satu-satunya hal yang didengar konsumen dalam iklan.
Kalimat yang terdapat dalam lagu iklan juga sengaja berulang-ulang, agar orang dapat semakin terpengaruh untuk membeli barang tersebut dan menonjolkan informasi yang ingin disampaikan kepada penonton.
Ciri Khas Bahasa Iklan
Berdasarkan iklan yang telah kita amati selama ini, apakah itu iklan di televisi ataupun media lainnya, bahasa iklan memiliki kekhasannya masing-masing. Nah, berikut ini beberapa ciri khas yang perlu diketahui dari bahasa iklan.
Baca juga: Jenis Iklan Berdasarkan Produk yang Diiklankan
1. Pilihan kata yang digunakan dalam iklan harus menarik, sopan, sesuai dan logis
2. Pilihan kata yang digunakan dalam iklan harus bisa memengaruhi penonton agar membeli.
3. Pilihan kata yang digunakan dalam iklan mengutamakan informasi yang ingin disampaikan.
Sementara itu, Taufiqur Rahman S.Pd, sebagaimana dilansir Kumparan, dalam bukunya yang berjudul Teks dalam Kajian dan Struktur Kebahasaan menjabarkan ciri-ciri bahasa iklan sebagai berikut:
- Menggunakan Slogan
Slogan adalah perkataan atau kalimat yang menarik, mencolok, dan mudah diingat untuk menyampaikan sesuatu. Slogan biasanya terdiri dari empat sampai lima kata yang mudah diingat dan memiliki daya tarik. Ini supaya pesan yang dimaksud bisa diterima oleh orang yang terkena terpaan iklan tersebut.
- Penggunaan Kalimat Persuasif
Kalimat persuasif adalah kalimat yang bertujuan meyakinkan dan membujuk pembaca, pendengar, maupun penonton agar melaksanakan atau menerima gagasan yang dibuat oleh pembuat iklan.
Contoh kalimat persuasif yang terdapat pada iklan produk salah satunya yaitu “Jika tidak pasang sekarang, kapan lagi? Kunjungi outlet terdekat kami.”
- Menggunakan Subjek Orang Pertama
Iklan biasanya menggunakan subjek orang pertama tunggal atau jamak, seperti “aku”, “saya”, dan “kami” untuk mengganti pihak brand atau instansi pemasang iklan.
- Bahasa yang Singkat, Padat, dan Jelas
Iklan yang baik harus menyajikan pesan yang singkat, berbobot, serta isi pesan yang disampaikan harus jelas agar dapat diterima dengan baik oleh khalayak.
Bahasa yang digunakan juga harus memikat dan memiliki daya sugesti, akan tetapi juga harus objektif. Jangan lupa untuk menggunakan kata-kata berkonotasi positif agar lebih dipercaya oleh khalayak.