Setiap makhluk hidup yang ada di bumi membutuhkan kehadiran makhluk hidup lainnya. Pasalnya, makhluk hidup bergantung satu sama lainnya, seperti tumbuhan membutuhkan manusia untuk merawatnya. Hewan butuh tumbuhan untuk bertahan hidup, begitupun manusia membutuhkan peran tumbuhan dan hewan dalam kehidupannya. Interaksi antar makhluk hidup ini dikenal juga dengan sebutan simbiosis.
Dilansir dari Wikipedia, simbiosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti “hidup bersama”. Simbiosis merupakan semua jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat antar dua organisme biologis yang berbeda. Organisme yang terlibat tersebut, masing-masing disebut simbion, dimana bisa berasal dari spesies yang sama atau berbeda.
Pada dasarnya, hubungan makhluk hidup dengan lingkungan sangat erat kaitannya dengan kelangsungan hidup makhluk itu sendiri. Kelangsungan hidup makhluk hidup dapat dilihat dari alur rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Jenis Simbiosis
Dalam ilmu biologi, interaksi atau simbiosis ini bisa merupakan interaksi yang menguntungkan, merugikan, atapun netral. Pembagian tersebut dikenal dengan simbiosis mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.
Untuk lebih jelasnya mengenai ketiga jenis simbiosis tersebut, berikut pengertian beserta contohnya!
- Simbiosis Mutualisme
Ini adalah ketergantungan antara dua makhluk hidup yang saling menguntungkan. Artinya, dalam hubungan kedua organisme ini tidak ada pihak yang dirugikan. Pada umumnya, makhluk hidup yang melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian jika tidak melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi satu sama lainnya.
Baca juga: 4 Jenis Hubungan Antarmakhluk Hidup
Contoh dari simbiosis mutualisme bisa dilihat pada hubungan kupu-kupu dan lebah dengan bunga. Dimana , bukan hanya kupu-kupu dan lebah saja yang diuntungkan karena mendapat makanan dari bunga, tetapi bunga juga terbantu dalam penyerbukan.
Begitupun interaksi antara manusia dengan bakteri khususnya bakteri E. Coli yang ada di usus besar. Dengan adanya bakteri ini di dalam tubuh, maka manusia dapat mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan mempercepat proses pembusukan di dalam usus besar. Sedangkan manfaat bagi bakteri E. Coli bisa mendapat makanan dari sisa-sisa makanan pada usus besar.
- Simbiosis Komensalisme
Ini merupakan ketergantungan antara dua makhluk hidup, dalam hal ini makhluk hidup yang satu mendapat keuntungan sementara makhluk hidup lainnya tidak dirugikan. Adapun contohnya seperti interaksi antara anggrek dan mangga, dimana anggrek tumbuh dan berkembang dengan menempel pada pohon mangga.
Dengan menempel pada pohon mangga maka anggrek akan mendapat caha matahari, air, dan zat anorganik dari kulit batang. Sedangkan pohon mangga tidak dirugikan ataupun diuntungkan dari keberadaan tanaman anggrek ini.
- Simbiosis Parasitisme
Ini adalah ketergantungan yang terjadi ketika pihak yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya. Contohnya, interaksi parasit dengan inangnya. Berbagai mikro organisme penyakit yang hidup pada manusia, hewan, dan tumbuhan bersifat parasit.
Parasit hidup dan mendapatkan makanan dari inangnya, yaitu tubuh manusia, hewan, maupun tumbuhan. Tetapi parasit tidak memberikan apa-apa kepada inangnya tersebut.
Selain itu, contoh lainnya adalah interaksi nyamuk dan manusia. Dimana, nyamuk menggigit dan menghisap darah manusia, bahkan menyebarkan penyakit pada manusia. Bagi nyamuk hubungan ini menguntungkan karena bukan saja mendapatkan darah sebagai makanan tapi juga berkembang biak. Sedangkan bagi manusia hubungan ini merugikan karena dapat terserang penyakit berbahaya seperti demam berdarah, malaria, dan lain sebagainya.