Jika Amerika Serikat punya patung Liberty dan Brazil punya patung Christ the Redeemer, maka Indonesia memiliki Patung Garuda Wisnu Kencana dan lainnya yang tak hanya bersejarah tetapi juga populer. Kesemua itu dikenal dengan sebutan “patung nusantara”. Patung nusantara ini tak cuma terkenal, tetapi menjadi landmark wilayah dan wajah dari suatu kota di Indonesia.
Patung merupakan karya yang memaparkan ekspresi, gagasan, dan ide dalam bentuk seni rupa tiga dimensi. Umumnya, patung merupakan wujud tiruan dari bentuk manusia dan alam dengan menggunakan teknik khusus seperti pahat, cetak, membutsir, dan konstruksi.
Berbagai jenis patung nusantara yang ada di Indonesia ini mempunyai ciri khasnya, mulai dari memiliki nilai sejarah yang biasanya berasal dari daerah asal usul patung tersebut, menggambarkan sosok dan tokoh misalnya pahlawan, hingga menggambarkan budaya dan ciri kas suatu daerah.
Buat kamu yang penasaran, berikut ini ada 5 patung nusantara yang populer di Indonesia beserta sejarahnya!
- Patung Garuda Wisnu Kencana (Bali)
Patung Garuda Wisnu Kencana ini berdiri menjulang di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan merupakan karya pematung terkenal Bali yaitu I Nyoman Nuarta yang dibangun tahun 1997. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
Patung ini berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Maka, patung ini diberi nama Garuda Wisnu Kencana (GWK). Kencana berarti emas, karena patung burung Garuda dan Dewa Wisnu ini berdiri di sebuah tempat berlapis emas.
Di tahun 1998, ketika terjadi krisis moneter, pembangunan patung ini sempat terhenti meskipun sudah ditargetkan selesai tahun 2017. Disamping itu, sebagian besar pemuka agama Hindu di Bali juga sempat menolak berdirinya patung dewa wisnu ini karena dianggap bisa mengganggu keseimbangan spiritual Pulau Bali dan tak etis dijadikan tempat wisata.
Namun pembangunan ini tetap dilanjutkan karena sebagian besar masyarakat menganggap keberadaan patung nusantara ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Bali.
- Monumen Selamat Datang (Jakarta)
Monumen selamat datang adalah sebuah monumen yang terletak di tengah Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Monumen ini berupa patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan dan melambaikan tangan. Patung tersebut menghadap ke utara yang berarti mereka menyambut orang-orang yang datang dari arah Monumen Nasional (Monas).
Baca juga: 10 Landmark Terkenal di Dunia, Dari Eiffel Hingga Forbidden City
Dalam sejarahnya, ide pembuatan patung ini berasal dari Presiden Sukarno dan rancangan awalnya dikerjakan oleh Henk Ngantung yang pada saat itu merupakan Wakil Hubernur DKI Jakarta. Pada tahun 1962, Jakarta menyambut tamu-tamu kenegaraan di Bundaran Hotel Indonesia. Ketika itu, Presiden Sukarno membangun Monumen Selamat Datang dalam rangka Asian Games IV yang diadakan di Jakarta, dimana para atlet dan official menginap di Hotel Indonesia dan bertanding di komplek olahraha Ikada (Gelora Bung Karno), Senayan.
Adapun tinggi patung perunggu ini dari kepala sampak kaki 5 m, sedangkan tinggi seluruhnya dari kaki hingga tangan yang melambai adalah +- 7 m, dan tinggi kaki patung adalah 10 m.
- Patung Sura dan Buaya (surabaya)
Patung Sura dan Baya (Jawa : patung Suro lan Boyo) adalah sebuah patung yang merupakan lambang kota Surabaya. Patung ini berada di depan Kebun Binatang Surabaya, dimana patung nusantara ini terdiri atas dua hewan yang menjadi inspirasi nama kota Surabaya yaitu ikan sura (hiu) dan baya (buaya).
Adapun sejarah patung nusantara ini menjadi cerita rakyat kota Surabaya yang melegenda. Kala itu antara ikan hiu dan buaya sering berkelahi namun tak ada pemenangnya karena sama kuat. Akhirnya ikan hiu dan buaya sepakat untuk berdamai.
Mereka membagi kawasan sekaligus area mencari mangsa, dimana ikan hiu di lautan sedangkan buaya di daratan. Namun, ikan hiu ingkar janji karena diam-diam mencari mangsa di sungai dan diketahui buaya. Akhirnya buaya marah dan keduanya kembali berkelahi saling menggigit ekor.
- Patung Jenderal Sudirman (Jakarta)
Patung Jenderal Sudirman merupakan salah satu patung nusantara yang berada di Jakarta. Patung ini memiliki tinggi 12 m dan terbuat dari perunggu seberat 4 ton dengan anggaran sebesar Rp.3,5 miliat dan dikerjakan oleh seniman sekaligus dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung (ITB), Sunario.
Sosok Jenderal Sudirman digambarkan berdiri kokoh menghormat dan kepala sedikit mendongak ke atas untuk memberi kesan dinamis. Jenderal Sudirman adalah pemimpin pasukan gerilya pada masa perang kemerdekaan dan menyandang anugerah Panglima Besar.
Adapun rencana pembangunan patung Sudirman ini mencuat pada September 2001. Rencana ini merupakan realisasi sayembara patung pahlawan yang dilakukan tahun 1999. Lokasi patung merupakan satu garis lurus yang berujung dari Patung Pemuda Membangun di Kebayoran sampai Tugu Monumen Nasional (Monas).
- Patung Buddha Tidur (Mojokerto)
Patung Buddha Tidur (rupang Buddha) adalah arca yang menggambarkan Buddha Gautama tengah berbaring menghadap sisi kanan. Sementata kepala patung bersandar di atas bantal disangga dengan lengan kanannya.
Patung Buddha Tidur dibuat dengan posisi berbaring menghadap ke arah selatan, sehingga penganut agama Buddha menganggap arah selatan adalah arah kiblat. Posisi sleeping atau tidur ini dipercaya merupakan posisi ketika Sang Buddha Gautama meninggalkan dunia memasuki Nirwana.