Indonesia terkenal dengan kekayaan budaya dari Sabang sampai Merauke. Bahkan dari berbagai daerah dapat ditemukan lebih dari 34 tarian tradisional yang menjadi lambang dari tiap-tiap daerah. Salah satu tarian tradisional Indonesia tersebut adalah tarian Brambang Cakil.
Tari Brambang Cakil merupakan salah satu tarian tradisional klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam pementasan wayang kulit, yaitu adegan Perang Kembang yang menceritakan perang antara ksatria (arjuna) melawan raksasa.
Ksatria adalah tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan raksasa menggambarkan tokoh yang kasar dan beringas. Adapun postur penari raksasa harus lebih besar serta lebih tinggi dari ksatria, dan juga digambarkan memiliki jenggot dan kumis yang lebat. Sedangkan postur penari ksatria sangat gagah berani. Tubuhnya kekar, tangannya berotot dan berkumis tipis.
Disamping itu, ciri-ciri penari ksatria dan raksasa persis dengan ciri-ciri pria yang sudah mengalami pubertas. Antara lain tumbuhnya janggut dan kumis, tumbuh otot di lengan, tumbuh tinggi dengan cepat, tumbuhnya bulu di ketiak dan kemaluan, serta keluarnya sperma.
Jalan Cerita
Di dalam pementasan wayang kulit, adegan jalan cerita perang kembang ini biasanya keluar tengah-tengah atau di Pathet Sanga. Dimana, perang antara ksatria melawan raksasa ini sangat atraktif, dalam adegan ini juga bisa digunakan sebagai tempat penilaian seorang dalang dalam menggerakan wayang.
Baca juga: Cari Tahu Tentang Tarian Cendrawasih
Adapun bentuk tarian Brambang Cakil sering disebut juga sebagai Wireng, karena dipentaskan tanpa menggunakan percakapan. Selain itu, makna yang terkandung dalam tarian ini adalah bahwa segala bentuk kejahatan dan keangkaramurkaan pasti kalah dengan kebaikan.
Busana Tari
Busana yang digunakan dalam pertunjukan tarian Brambangan Cakil umumnya merupakan busana wayang orang dan selaras dengan riasan wajah. Beberapa busana dan properti yang digunakan dalam tarian Brambangan Cakil diantaranya :
- Kathok, celana kain selutut
- Jarik, kain batik Jawa selutut
- Stagen, dililitkan pada pinggang untuk mengencangkan kain
- Sampur, selendang sempit dan panjang yang umumnya berwarna kuning dan merah
- Sumping, aksesori telingan dan berbentuk seperti sayap burung
- Gumbala, kumis palsu
- Gimbalan, rambut tebal dan panjang ciri khas seorang raksasa atau tokoh wayang yang berbadan besar
- Kuku Pancaka, kuku panjang dan runcing seperti pisau
- Praba, lengkungan segitiga yang biasa digunakan Raden Gatotkaca
- Endhong, senjata panah
- Kalung ulur, kalung dari manik-manik
- Kelat bahu, aksesori berupa gelang di lengan
- Simbar dada, aksesori berupa bulu dada untuk menampilkan kesan gagah