Kecepatan arus informasi dan komunikasi yang kita rasakan di era globalisasi ini menyebabkan negara-negara di belahan dunia saling berinteraksi dengan mudah. Hal tersebut memberikan dampak positif dalam rangka kerjasama antarnegara untuk memenuhi kebutuhan baik di bidang sosial, politik, ekonomi, pendidikan, maupun budaya. Sayangnya, kemajuan atau perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) belum merata, salah satunya di sejumlah negara ASEAN.
Seperti diketahui, Negara ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara merupakan organisasi yang mewadahi kerjasama negara-negara di Asia Tenggara. Jumlah anggota ASEAN sebanyak 10 negara, dimana negara-negara tersebut bekerjasama menjaga stabilitas ekonomi kawasan ASEAN dan menjaga daya saing regional.
Adapun negara-negara ASEAN antara lain Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, Myanmar, Brunai Darussalam, philipina, dan kamboja. Namun, sama-sama menjadi anggota ASEAN ternyata tidak menjamin bahwa setiap negara anggota ASEAN memiliki kemampuan yang sama di bidang teknologi informasi (IT).
Padahal, perkembangan IPTEK berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan karena memudahkan dalam berbagai aktivitas dan pekerjaan manusia. Teknologi yang memiliki peranan besar dalam mengubah kehidupan manusia dalam berinteraksi adalah transportasi, komunikasi, dan produksi.
Dari 10 negara ASEAN, dibagilah menjadi 3 kelompok antara lain : Golongan kemampuan IPTEK maju (seperti Singapura), golongan kemampuan IPTEK dalam tahap perkembangan mengejar negara maju (seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Indonesia), serta Golongan kemampuan IPTEK masih dalam tahap membangun infrastruktur dasar (seperti Laos dan Myanmar).
Baca juga: 5 Negara Pendiri ASEAN, Dari Indonesia Sampai Filipina
Oleh karena itu, setiap negara ASEAN harus saling bekerjasama dalam meningkatkan kemampuan IPTEK mereka. Salah satunya, dengan cara berbagi pengetahuan dan keunggulan IPTEK yang mereka miliki, mengingat setiap negara ASEAN memiliki keunggulan IPTEK dibidang yang berbeda-beda.
Selain itu, untuk memajukan IPTEK di negara ASEAN maka setiap negara juga perlu menginovasi IPTEK mereka di bidang pangan, energi, dan air yang menjadi kebutuhan dasar bagi semua negara.
Hal yang selama ini sudah dilakukan yaitu melakukan transfer informasi dan kerjasama dengan negara Amerika dan negara-negara di Eropa yang memiliki IPTEK yang lebih canggih harus tetap dilakukan. Serta kerjasama tersebut harus dikembangkan, dengan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi masyarakat dan kalangan dunia usaha.