Kelas Pintar
  • Kelas Pintar
    • Solusi Murid
      • Kelas Pintar Regular
      • TANYA
      • SOAL
    • Solusi Guru
    • Solusi Orang Tua
    • Bantuan
  • INSPIRASI
  • TIPS PINTAR
    • Kelas 7
    • Kelas 8
    • Kelas 9
    • Kelas 10
    • Kelas 11
    • Kelas 12
  • EDUTECH
  • UN
  • PARENTING
  • SNMPTN-SBMPTN
Solusi Belajar

Kelas Pintar

TANYA

SOAL

Untuk Guru

Untuk Orang Tua

Kelas Pintar
Kelas Pintar
  • Kelas Pintar
    • Solusi Murid
      • Kelas Pintar Regular
      • TANYA
      • SOAL
    • Solusi Guru
    • Solusi Orang Tua
    • Bantuan
  • INSPIRASI
  • TIPS PINTAR
    • Kelas 7
    • Kelas 8
    • Kelas 9
    • Kelas 10
    • Kelas 11
    • Kelas 12
  • EDUTECH
  • UN
  • PARENTING
  • SNMPTN-SBMPTN
  • Kelas 7

Apa Saja Aspek Kebahasaan Puisi Rakyat?

  • 15 Maret 2022
  • 3 minute read
  • Kelas Pintar
puisi rakyat, aspek kebahasaan puisi rakyat

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan yang beragam di masing-masing daerah, dari Sabang sampai Merauke. Salah satu kebudayaan yang melegenda di masyarakat adalah karya sastra khususnya puisi rakyat. Puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.

Seperti halnya sebuah puisi, puisi rakyat memiliki aspek kebahasaan yang disusun sedemikian rupa hingga menghasilkan susunan kata yang indah dan berirama. Berikut beberapa aspek kebahasaan yang ditemukan pada puisi rakyat antara lain;

Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang bermaksud memberi suruhan. Kalimat ini dalam pantun biasanya menggunakan kata “segeralah, bergegaslah, dan lain-lain”.

Contoh :

Jalan-jalan ke Malaysia

Di jalan banyak pohonan rumpun

Banyak dosa hidup di dunia

Segeralah kita meminta ampun

Kalimat Saran

Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran kepada orang lain untuk melakukan suatu kebaikan. Kalimat saran dalam pantun biasanya menggunakan kata “sebaiknya, hendaklah, dan sebagainya”.

Contoh :

Angin bertiup kembangkan layar

Haluan menuju ke pekan

Hendaklah hidup berikhtiar

Lalu serahkan kepada Tuhan

Kalimat Ajakan

Kalimat ajakan adalah kalimat yang bertujuan untuk memengaruhi orang lain agar melakukan suatu perbuatan. Kalimat ajakan dalam pantun biasanya menggunakan kata “ayolah atau marilah”.

Contoh :

Beras di tanak menjadi nasi

Ayam bakar harum wanginya

Tinggal siapkan piring sebiji

Marilah kita makan bersama

Baca juga: Mengidentifikasi Karakter Puisi

Kalimat Seru

Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan perasaan seperti senang, sedih, heran, dan kagum. Kalimat seru pada pantun biasanya ditandai dengan adanya kata “alangkah, betapa, dan sebagainya”.

Contoh :

Ramai orang bersorak-sorak

Menepuk gendang dengan rebana

Alangkah besar hati awak

Mendapat baju dan celana

Kalimat Larangan

Kalimat larangan adalah kalimat yang bertujuan melarang orang lain agar tidak melakukan sesuatu. Kalimat larangan dalam pantun biasanya ditandai dengan kata “janganlah atau hindarilah”.

Contoh :

Anak katak melompat-lompat

Hatinya riang di tepi telaga

Janganlah kita suka mengumpat

Kelak hilang seluruh pahala

Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu. Kalimat majemuk yang banyak digunakan pada puisi rakyat adalah :

  • Kalimat majemuk hubungan syarat yang ditandai dengan kata “jika, seandainya, asalkan, dan andaikan”.

Contoh :

Sungguh elok emas permata

Lagi elok intan baiduri

Sungguh elok budi bahasa

Jika dihias aqhlak terpuji

  • Kalimat majemuk hubungan tujuan ditandai dengan adanya kata “agar, supaya, atau biar”.

Contoh :

Hari rabu memetik salak

Buahnya segar hilang dahaga

Hormati ibu dan juga bapak

Agar kelak masuk surga

  • Kalimat majemuk konsensif dalam pantun biasanya ditandai dengan adanya kata “walaupun, meskipun, biarpun, kendalipun, dan sungguhpun”.

Contoh :

Walau banyak bunga ditaman

Bunga mawar masih dikenang

Walau banyak kupunya teman

Dalam hatiku dinda seorang

  • Kalimat majemuk hubungan sebab dalam pantun biasanya ditandai dengan kata “sebab atau karena”.

Contoh :

Tanam ubi di halaman rumah

Bunga melati daunnya merah

Janganlah benci janganlah marah

Karena benci jadi masalah

  • Kalimat majemuk hubungan perbandingan dalam pantun biasanya ditandai dengan kata “ibarat, seperti, bagaikan, bak, laksana, sebagaimana, atau lebih baik”.

Contoh :

Tumbuh merata si pohon tebu

Pergi ke pasar membeli daging

Banyak harta miskin ilmu

Bagai rumah tidak berdinding

  • Kalimat majemuk hubungan akibat dalam pantun biasanya ditandai dengan adanya kata “sehingga atau maka”.

Contoh :

Sungguh besar pohon gaharu

Batangnya kuat daunnya lebat

Dengar selalu nasihat guru

Maka ilmu akan kau dapat

  • Kalimat majemuk hubungan cara dalam pantun biasanya ditandai dengan kata “dengan”.

Contoh :

Dengan apa membeli madu

Dengan uang dalam lemari

Dengan apa menuntut ilmu

Dengan semangat di dalam hati

Kata Hubung (Konjungsi)

Kata penghubung atau konjungsi adalah kata yang menggabungkan klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, serta paragraf dengan paragraf. Kata penghubung yang biasa digunakan pada puisi rakyat adalah :

  • Kata penghubung yang menyatakan tujuan seperti “supaya, untuk, agar, dan guna”.
  • Kata penghubung yang menyatakan sebab atau kausal seperti “sebab dan karena”.
  • Kata penghubung yang menyatakan akibat seperti “sehingga, sampai, dan akibatnya”.
  • Kata penghubung yang menyatakan syarat seperti “jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana”.

Contoh :

Sungguh indah syair setanggi

Menyusun kata bagai hiasan

Menuntut ilmu mestilah tinggi

Jangan dunia sebagai batasan

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet
Kelas Pintar

Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik.

Related Topics
  • Aspek Kebahasaan Puisi Rakyat
  • Bahasa Indonesia
  • Puisi Rakyat
Previous Article
peredaran darah pada burung
  • Kelas 5

Memahami Peredaran Darah Pada Burung

  • 15 Maret 2022
  • Kelas Pintar
View Post
Next Article
pulau sulawesi, kondisi geografis pulau sulawesi
  • INSPIRASI

Melihat Kondisi Geografis Pulau Sulawesi

  • 15 Maret 2022
  • Kelas Pintar
View Post
You May Also Like
terumbu karang, potensi terumbu karang
View Post
  • Kelas 7

Potensi Terumbu Karang di Indonesia

  • 5 Juli 2022
  • Kelas Pintar
surat pribadi, ciri bahasa surat pribadi
View Post
  • Kelas 7

Memahami Ciri Bahasa Surat Pribadi

  • 1 Juli 2022
  • Kelas Pintar
alat pernapasan makhluk hidup, alat pernapasan
View Post
  • Kelas 7

Alat Pernapasan pada Makhluk Hidup, dari Manusia Hingga Ular

  • 26 Juni 2022
  • Kelas Pintar
aplikasi, perangkat lunak aplikasi
View Post
  • Kelas 7

Mengenal Aplikasi Sebagai Bagian Dari Perangkat Lunak

  • 25 Juni 2022
  • Kelas Pintar
teks laporan hasil observasi
View Post
  • Kelas 7

Menyimpulkan Isi Teks Hasil Laporan Observasi

  • 25 Juni 2022
  • Kelas Pintar
pemanfaatan hutan, manfaat hutan
View Post
  • Kelas 7

Bentuk Pemanfaatan Hutan Secara Positif Bagi Kehidupan

  • 20 Juni 2022
  • Kelas Pintar
puisi rakyat
View Post
  • Kelas 7

Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat

  • 10 Juni 2022
  • Kelas Pintar
cagar alam, fungsi cagar alam
View Post
  • Kelas 7

Pengertian dan Fungsi Cagar Alam

  • 9 Juni 2022
  • Kelas Pintar
Terbaru
  • Menghitung Luas Permukaan Prisma
  • Sejarah Penemuan Vaksin Rabies oleh Louis Pasteur
  • Diderita Justin Bieber, Apa Itu Ramsay Hunt Syndrome?
  • 7 Destinasi Liburan yang Cocok Untuk Keluarga
  • Sejarah Perjuangan Rakyat Semarang
DOWNLOAD APLIKASI KELAS PINTAR DI:
Follow social media Kelas Pintar:
Facebook
Facebook
fb-share-icon
Twitter
Visit Us
Follow Me
Tweet
YouTube
Instagram
Copyright © 2020 Kelas Pintar, All Rights Reserved

Input your search keywords and press Enter.