Bumi saat ini mengalami beberapa perubahan yang cukup siginifikan, salah satunya cuaca ekstrim dan sulit ditebak. Namun, perubahan iklim tersebut bukan hanya disebabkan oleh fenomena alam tetapi juga akibat aktivitas manusia. Terdapat dua fenomena alam yang mempengaruhi iklim di dunia, yaitu El Nino dan La Nina.
El Nino dan La Nina, keduanya terjadi akibat dampak pemanasan global yang mengganggu keseimbangan iklim. Disamping itu, faktor penyebab terjadinya fenomena El Nino dan La Nina antara lain anomali suhu di perairan Samudera Pasifik, melemahnya angin passat (trade winds), serta kenaikan daya tampunh lapisan atmosfer yang disebabkan pemanasan dari perairan yang panas di bawahnya.
Kendati demikian, sering kali masyarakat keliru tentang El Nina dan El Nino ini. Padahal dua fenomena alam ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari pengertian hingga dampak yang ditimbulkannya.
El Nino
El Nino adalah proses terjadinya peningkatan temperatur atau suhu air laut di daerah Peru dan Ekuador yang dapat berdampak pada terganggunya iklim secara global. Peristiwa alam ini umumnya terjadi dalam waktu dua sampai tujuh tahun sekali.
Baca juga: Terjadi 26 Mei, Apa Itu Fenomena Blood Moon?
Biasanya El Nino Berlangsung menjelang akhir tahun atau sekitar bulan Desember. Adapun efek yang ditinggalkan dari El Nino ini adalah perbedaan iklim di Brasil Timur dan Selatan, kekeringan di beberapa negara Afrika, dan musim dingin yang hangat di bagian utara Amerika Serikat.
Selain itu, dampak dari fenomena alam ini terhadap cuaca di Indonesia adalah mengurangi curah hujan sehingga kondisi ini juga bisa memicu kondisi kekeringan di wilayah Indonesia. Hal ini juga dialami oleh India, Filipina dan Australia.
Kondisi kekeringan atau kemarau panjang tentu saja bisa menyebabkan masalah. Contohnya pada sektor pertanian yang mungkin mengalami gagal panen. Maka dari itu penting untuk mengantisipasi dengan menyusun kebijakan jika fenomena ini terjadi.
La Nina
La Nina merupakan kebalikan dari El Nino, yaitu ketika suhu atau temperatur air laut di daerah Peru dan Ekuador menjadi dingin. Peristiwa ini menimbulkan efek yang berbeda, pasalnya bisa menyebabkan angin kencang, hujan lebat, dan juga banjir di daerah-daerah Indonesia.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus waspada karena kondisi ini dapat menyebabkan bencana banjir dan longsor. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Australia.