Untuk mengukur jarak, kedalaman, dan ‘diameter dalam’ sebuah objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik, pasti akan memerlukan yang namanya jangka sorong. Alat ukur yang satu ini menjadi andalan dalam bidang industri teknik atau engineering.
Mungkin para profesional dalam bidang ini bisa dengan mudah menggunakan dan membaca hasil ukur dari alat yang satu ini. Kamu juga bisa kok mempelajari cara membaca jangka sorong dengan mudah. Yuk kita belajar hal ini, dibaca hingga akhir ya!
Mengenal Jangka Sorong
Alat ukur yang satu ini sangat berguna bagi para insinyur karena kegunaannya dalam proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga pengecekan akhir produk. Serta sangat mudah untuk dibawa karena ukurannya yang tidak begitu besar dan memakan tempat.
Jangka sorong yang biasa kita gunakan saat ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier. Beliau merupakan pencipta dari skala vernier atau lebih dikenal sebagai skala nonius.
Bagian-Bagian Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari skala baca yang tercetak pada badan alat ini serupa dengan skala angka yang biasa kamu temukan di penggaris. Skala ini bisa diatur berdasarkan letak “rahang” jangka sorong.
Jangka sorong memiliki dua pasang rahang, yakni sepasang rahang luar atau rahang bawah yang digunakan dalam mengukur jarak (pengukur utama) dan sepasang rahang dalam atau rahang atas untuk mengukur ‘diameter dalam’ seperti botol atau cincin.
Kedua pasang rahang tersebut dapat digerakan untuk mengukur menggunakan skala angka yang ada di badan jangka sorong, jarak antar rahang untuk kedua pasang rahang tersebut dapat dibaca dengan cara yang sama.
Terdapat juga tangkai ukur kedalaman yang pergerakannya diatur dengan cara menggerakkan rahang. Karena ketiga bagian-bagian jangka sorong tersebut saling bergerak bersamaan, maka ketiga fungsi tersebut pengukurannya dibaca/dihitung dengan cara yang sama.
Selain itu, ada juga skala utama rahang bawah, yang berfungsi untuk membaca hasil pengukuran, biasanya dalam satuan cm. Skala utama rahang bawah jangka sorong terdiri dari angka 0 – 17 cm dengan panjang setiap garis pendeknya 1 mm.
Skala utama rahang atas, yang memiliki fungsi sama dengan skala utama rahang bawah, yaitu menunjukkan hasil pengukuran. Lalu ada skala nonius rahang bawah, yakni skala tambahan pada rahang bawah yang menunjukkan ketelitian jangka sorong.
Ada juga skala nonius rahang atas, yakni skala tambahan pada rahang atas yang menunjukkan ketelitian jangka sorong; dan Pengunci. Bagian terakhir ini memiliki fungsi untuk menahan batang ukur agar skala tidak bergerak saat pengukuran.
Cara Membaca Jangka Sorong
Coba perhatikan gambar mengenai hasil pengukuran di atas. Cara membaca jangka sorong agar dapat melihat hasil pengukuran akan dibutuhkan dua langkah pembacaan:
Membaca skala utama
Lihat gambar di atas, 31 mm atau 3,1 cm (garis merah) merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier, persis terletak di sebelah kanan. Jadi, skala utama yang terukur adalah 31mm atau 3,1 cm.
Membaca skala vernier
Perhatikan gambar di atas, terdapat satu garis skala utama yang bertemu dengan satu garis pada skala vernier membentuk satu garis lurus. Pada gambar di atas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
Hasil pengukuran akhir
Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran di atas. Sehingga hasil pengukuran sebesar 31 mm + 0,3 mm = 31,3 mm atau 3,13 cm.
Hal yang harus diperhatikan saat menggunakan Jangka Sorong
Untuk mendapatkan hasil presisi, saat kita menggunakan jangka sorong, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, apa saja?
- pastikan benda yang akan diukur benar-benar terjepit oleh rahang. Jadi jangan hanya di permukaan saja. Dengan begitu, skala yang ditunjukkan oleh hasil pengukuran tepat.
- Pastikan posisi angka nol dari skala ukur, dan lihat apa itu sejajar dengan muka rahang.
- Tidak membaca hasil pengukuran saat alat belum dikunci. Ini karena hal tersebut bisa mengakibatkan ketidaktepatan hasil pengukuran karena skala akan bergerak.
- Saat mengukur benda yang mudah berubah bentuk oleh tekanan, katakan saja ketebalan kayu, upayakan untuk tidak menekan rahang ukur terlalu kuat agar kayu tidak sampai rusak.
Itu dia cara membaca jangka sorong dengan mudah. Kamu bisa belajar lebih banyak berbagai macam materi mengenai alat ukur lainnya di bimbel online Kelas Pintar,dapatkan juga akses untuk produk SOAL, yang berisi soal latihan ujian yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman kamu dengan berbagai macam soal yang ditanyakan. Dan ada juga fitur TANYA yang bisa menjawab berbagai pertanyaan mengenai soal atau materi yang belum dikuasai secara gratis lho, dan juga dijawab oleh guru profesional yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya.
Jadi tunggu apalagi? Ayo belajar di Kelas Pintar!