Sinar lainnya, yaitu cahaya tampak juga memberikan manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Cahaya tampak memiliki panjang gelombang dan frekuensi, ketika panjang gelombangnya panjang, maka frekuensi yang dimilikinya rendah. Semakin besar panjang gelombangnya, maka frekuensi yang dimilikinya semakin kecil.
Sinar matahari juga terdiri dari inframerah yang dapat digunakan dalam bidang teknologi industri. Sinar inframerah ini membawa energi yang sangat besar, namun sinar inframerah dan ultraviolet dari matahari terhalangi oleh atmosfer bumi sehingga sinar yang sampai ke bumi berada dalam jumlah yang terbatas.
Baca juga: 5 Badai Paling mengerikan di Tata Surya
Matahari adalah bintang populasi I yang kaya elemen berat. Pembentukan matahari diperkirakan diawali oleh gelombang kejut dari satu supernova terdekat atau lebih. Teori ini didasarkan pada keberlimpahan elemen berat di tata surya, seperti emas dan uranium, dibandingkan bintang-bintang populasi II yang elemen beratnya sedikit.
Elemen-elemen ini sangat mungkin dihasilkan oleh reaksi nuklir endotermik selama supernova atau transmutasi melalui penyerapan neutron di dalam sebuah bintang raksasa generasi kedua.
Matahari tidak punya batas pasti seperti planet-planet berbatu. Kepadatan gas di bagian terluarnya menurun seiring bertambahnya jarak dari pusat matahari. Meski begitu, matahari memiliki struktur interior yang jelas.
Lapisan kedua setelah korona adalah kromosfer yang memiliki ketebalan sekitar 2.500 km. Suhu rata-rata kromosfer ini mencapai 27.800ᴼC. Setelah kromosfer ada fotosfer, yang tebalnya mencapai 550 km, dan fotosfer ini sering dikenal dengan permukaan matahari. Suhunya bisa mencapai 6.000ᴼC. Untuk lapisan terdalam, yaitu inti yang tersusun atas sebagian besar massa matahari.
Jika di tepi luar, suhu inti ini sekitar 1.000.000ᴼC, namun jika di pusat suhunya bisa mencapai 15.000.000ᴼC. Inti memiliki suhu yang sangat tinggi karena terjadinya fusi (penggabungan), gas hidrogen menjadi helium yang dapat melepaskan energi dalam jumlah yang sangat besar.