Kemampuan berimajinasi pada anak dinilai penting, karena dengan berimajinasi mereka dapat menjadi sosok yang lebih kreatif. Daya imajinasi ini dapat dirangsang melalui berbagai macam aktivitas, salah satunya bercerita khususnya cerita imajinasi.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imajinasi berarti daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau khayalan. Oleh karena itu, cerita imajinasi sering disebut sebagai cerita khayalan. Jadi, ini adalah teks yang menceritakan rangkaian kejadian secara urut dan berdasarkan angan-angan atau khayalan dari penulis semata.
Sama halnya dengan jenis cerita lainnya, cerita ini juga dibangun atas dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
- Unsur Intrinsik Cerita Imajinasi
Dalam teks naratif, unsur intrinsik merupakan unsur pembangun yang berasal dari dalam cerita. Beberapa unsur itu diantaranya adalah tema, alur, latar, penokohan, perwatakan, sudut pandang, dan amanat.
Tema
Ini merupakan suatu hal yang menjadi pokok masalah dalam cerita.
Baca juga: Pengertian Cerita Imajinasi dan Contohnya
Latar
Ini merupakan gambaran yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita. Ada beberapa jenis latar diantaranya :
- Latar tempat, dimana pelaku berada saat konflik terjadi.
- Latar waktu, kapan cerita terjadi
- Latar suasana, keadaan saat cerita terjadi
Alur
Ini merupakan jalan cerita berupa rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Ada beberapa jenis alur, diantaranya :
- Alur maju; alur ini menceritakan peristiwa awal sampai akhir, kini menuju nanti
- Alur mundur; alur ini disebut juga alur sorot balik atau flashback. Cerita dengan alur ini menceritakan konflik dalam cerita dan penyelesaiannya, baru kemudian menceritakan latar belakang timbulnya konflik tersebut.
- Alur campuran; alur jenis ini menggabungkan alur maju dan alur mundur. Dibagian awal cerita, akan diceritakan secara urut, kemudian saat cerita berjalan alur kembali ke masa lalu (flashback).
Penokohan
Ini merupakan pembagian tokoh dalam suatu cerita. Beberapa tokoh dalam cerita diantaranya :
- Tokoh utama; adalah tokoh yang menjadi pemeran utama dalam cerita.
- Tokoh pendamping; adalah tokoh yang menjadi pendamping tokoh uyama. Biasanya disebut tokoh figuran.
Perwatakan
Ini merupakan karakter tokoh dalam sebuah cerita. Ada beberapa jenis watak diantaranya :
- Protagonis; tokoh ini disebut juga tokoh utama. Tokoh protagonis digambarkan sebagai tokoh yang memiliki sifat baik.
- Antagonis; tokoh ini adalah tokoh yang menjadi penyebab terjadinya konflik dalam sebuah cerita. Tokoh antagonis digambarkan menjadi lawan tokoh protagonis dan memiliki sifat jahat.
- Tritagonis; tokoh ini adalah tokoh penengah bagi tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh ini digambarkan memiliki sifat yang bijaksana.
Ada 3 cara pengarang dalam mendeskripsikan watak tokoh, yaitu :
- Analitik; pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
- Dramatik; pengarang melukiskan watak tokoh secara tidak langsung, yaitu melalui lingkungan, dialog, perbuatan, pikiran, ciri fisik, atau gambaran tokoh lain.
- Campuran; gabungan antara analitik dan dramatik.
Sudut pandang
Ini merupakan posisi pengarang dalam menggambarkan cerita. Sudut pandang dibedakan menjadi :
- Sudut pandang orang pertama pelaku utama; sudut pandang ini ditulis seakan-akan pengarang berperan sebagai pelaku yang terlibat dalam cerita. Sudut pandang ini ditandai dengan kata ganti “aku” atau “saya”.
- Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan; sudut pandang ini ditulis seakan-akan pengarang seolah-olah berperan sebagai tokoh utama namun sebenarnya posisi pengarang dalam cerita hanya sebagai tokoh sampingan.
- Sudut pandang orang ketiga serba tahu; sudut pandang ini ditulis seakan pengarang berperan sebagai orang diluar cerita atau tidak terlibat akan tetapi ia mengetahui segala sesuatu mengenai cerita tersebut terutama dari hal-hal yang tidak bisa dilihat sekalipun seperti perasaan dan sebagainya. Sudut pandang ini ditandai dengan kata ganti “ia”, “dia”, atau nama tokoh.
- Sudut pandang orang ketiga pengamat; sudut pandang ini penulis berada diluar cerita sebagai pengamat. Sudut pandang ini ditandai dengan kata ganti “aku”. Pembedanya, pengamat hanya sebatas mengamati secara fisik.
Amanat
Ini merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang melalui cerita.
- Unsur Ekstrinsik Cerita Imajinasi
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun teks narasi dari luar. Beberapa hal yang termasuk unsur ekstrinsik dalam teks narasi antara lain :
- Latar belakang penciptaan, kapan karya sastra tersebut diciptakan.
- Latar belakang pengarang, faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pengarang yang memengaruhi atau memotivasi pengarang untuk menulis sebuah cerita dapat berupa pandangan hidup pengarang.
- Nilai-nilai dalam cerita, nilai-nilai berupa nilai sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya.