Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman flora dan faunanya. Tapi sayang, masih banyak perbuatan yang tidak terpuji dengan merusak alam dengan melakukan pemburuan hewan langka, eksploitasi hutan dan sebagainya. Maka perlu adanya perlindungan kawasan alam agar flora dan fauna bisa sesuai dengan habitatnya. Ini dikenal juga dengan cagar alam, dan memiliki banyak fungsi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cagar alam adalah daerah kelestarian hidup tumbuh-tumbuhan dan binatang yang dilindungi undang-undang dari bahaya kepunahan. Sedangkan dikutip dari Wikipedia, cagar alam adalah suatu kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
Pada dasarnya, fungsi cagar alam adalah untuk menjaga kondisi alam suatu wilayah tetap dalam keadaan alami. Di area konservasi tersebut, hewan dan tumbuhan akan dilindungi serta dilestarikan agar populasi bertambah dan tidak punah.
Selain untuk keperluan pelestarian, fungsi cagar alam lainnya yaitu bisa digunakan untuk kepentingan akademis. Dimana, banyak tempat pelestarian yang digunakan untuk penelitian.
Di Indonesia, cagar alam merupakan bagian dari kawasan konversi, maka untuk kegiatan wisata atau kegiatan lain yang bersifat komersial tidak boleh dilakukan di dalam area ini. Ada beberapa contoh cagar alam, diantaranya:
Cagar alam Pangandaran Jawa Barat
Cagar alam pangandaran terletak di semenanjuk dan menjadi batas pantai timur pangandaran dan pantai barat pangandaran. Di lokasi ini merupakan Taman Nasional yang terdapat berbagai macam flora dan fauna yang hidup bebas, mandiri, dan dilindungi.
Baca juga: Bentuk-bentuk Kawasan Suaka Alam, Ada Apa Saja?
Fauna yang hidup di kawasan konservasi taman wisata alam ini banyak sekali jenisnya mulai dari monyet, lutung, landak, kijang, kelelawar, dan lain sebagainya. Adapun flora yang hidup disini amat dijaga kelestariannya, masyarakat atau pengunjung tidak diperkenankan untuk mengambil atau menebang satu batang pohonpun.
Cagar alam Kawah Ijen di Jawa Timur
Luas wilayah yang merupakan wisata alam kawah ijen hanya sekitat 92 hektar, sementara sisanya merupakan cagar alam. Cagar alam kawah ijen memiliki luas sebrsar 2.468 hektar. Cagar alam ini terletak di antara 2 kabupaten yaitu kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur.
Keanekaragaman hayati di cagar alam ini dikategorikan berdasarkan ketinggiannya diatas permukaan lait. Daerah dengan ketinggian 700-1000mdpl disebut hutan hujan pegunungan yang meliputi kawasan hutan lindung.
Sementara daerah dengan ketinggian 1.000-2.500 mdpl disebut dengan hutan hujan pegunungan tinggi yang memiliki jenis vegetasi dominan berupa edelweiss. Sedangkan daerah dengan ketinggian 2.500-4.000 mdpl disebut dengan hutan hujan sub alpin yang didominasi oleh vegetasi semak dan perdu.
Selain itu, jenis satwa yang terdapat di cagar alam ini berupa macan kumbang, luwak, kucing hutan, lutung jawa, dan 107 jenis burung endemik seperti cucak gunung dan cekakak jawa.
Cagar Alam Anak Krakatau, Selat Sunda
Kawasan pegunungan krakatau seluas 13 ribu hektare ini dianggap sebagai laboratorium alam terbesar (11.200 hektare merupakan cagar alam lauy dan 2.535 hektare cagar alam darat). Terdapat berbagai jenis keanekaragaman hayati yaitu 257 jenis Spetmatophyta, 206 jenis jamur, 61 jenis paku-pakuan (Pteridophyta), dan 13 jenis lichenes.
Sementara, jenis satwa yang terdapat dikawasan ini adalah sebanyak 154 spesies termasuk kadal, biawak, penyu, ular, tikus, dan kalong yang berukuran kecil hingga besar. Pada tahun 1991, UNESCO menetapkan cagar alam anak krakatau sebagai warisan alam dunia yang terintegrasi.