Paru-paru merupakan organ yang paling penting dalam sistem pernapasan. Dimana berperan sebagai organ respirasi (pernapasan) yang berhubungan dengan sistem pernapasan dan sirkulasi (peredaran darah). Dalam sistem pernapasan, paru-paru mempunyai batas tampung udara yang disebut dengan kapasitas paru-paru. Apa itu?
Kapasitas paru-paru merupakan volume udara yang dapat ditampung dalam paru-paru dalam satu kali pernapasan. Volume udara paru-paru adalah udara yang dapat ditampung oleh organ paru-paru saat proses pernapasan berlangsung.
Dilansir dari berbagai laman kesehatan, dalam keadaan normal, kedua paru-paru dapat menampung udara sebanyak 6 liter. Namun, hal tersebut akan tergantung pada beberapa faktor yaitu dari jenis kelamin, usia dan aktivitas harian yang dilakukan.
Bahkan total kapasitas paru-paru dapat berkurang jika seseorang mengidap penyakit tertentu seperti penyakit paru, penyakit jantung yang memicu kongesti paru, serta lemahnya otot pernapasan.
Usia
Paru-paru biasanya matang pada usia sekitar 20-25 tahun. Setelah sekitar usia 35 tahun fungsi paru-paru menurun secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia. Itu sebabnya ketika bertambah tua maka akan merasa sedikit kesulitan untuk bernapas.
Baca juga: Peran Paru-paru dalam Sistem Ekskresi Manusia
Penuaan dapat membuat otot diagfragma menjadi lebih lemah sehingga mengurangi elastisitas jaringan paru-paru dan otot dada yang berperan dalam proses pernapasan. Hal ini membuat penuaan kerap menjadi menjadi salah satu faktor yang memicu berkurangnya kapasitas paru-paru.
Jenis Kelamin
Kapasitas paru-paru pria cenderung lebih besar daripada perempuan. Selain itu individu dengan perawakan lebih tinggi juga cenderung memiliki volume udara pada paru-paru yang lebih besar dibandingkan yang bertubuh pendek.
Disamping itu, kapasitas paru-paru juga berpengaruh terhadap berat badan seseorang. Dimana, mereka yang mengalami kelebihan berat badan mengalami penurunan kapasitas paru-paru. Hal ini lebih umum terjadi dikalangan laki-laki dari pada perempuan.
Penyakit Paru-paru
Penyakit paru-paru resriktif bisa menyebablan penurunan volume total udara yang mampu ditahan paru-paru. Kondisi ini terjadi ketika paru-paru tidak lagi elastis atau ada masalah yang berkaitan dengan perluasan dinding dada saat menghirup udara. Adapun beberapa contoh penyakit paru-paru reskriptif adalah ; fibrosis paru, pneumonia, dan sarkoidosis.
Sebaliknya kapasitas paru-paru juga dapat meningkat akibat penyakit yang mempengaruhi organ ini. Salah satunya penyakit paru-paru obstruktif yang dapat membuat kapasitas paru-paru berada di batas normal bahkan meningkat. Berbagai penyakit tersebut seperti penyakit paru-paru obstruktif kronis, asma, bronkhitis, dan fibrosis kistik.