Bioteknologi merupakan ilmu terapan dan cabang dari ilmu biologi yang dikembangkan untuk meningatkan nilai tambah dari bahan baku terutama di bagian pangan. Katakan saja kedelai, tepung terigu, gula dan sebagainya. Salah satunya dengan memanfaatkan mikroorganisme sehingga bahan baku menjadi bahan yang siap dikonsumsi. Nah, berikut ini sejarah singkat bioteknologi yang perlu kamu ketahui.
Berdasarkan terminologinya, bioteknologi berasal dari kata ‘bio’, ‘tekno’ dan ‘logi’. ‘Bio’ bisa diartikan sebagai agen hayati yang meliputi organisme dan mikroorganisme, jaringan atau sel dan/atau komponen sub-selulernya; ‘tekno’ berarti teknik atau rekayasa, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan rancang bangun; sedangkan ‘logi’ berarti ilmu pengetahuan yang mencakup ilmu biologi, kimia, matematika dan sebagainya.
Singkatnya, bioteknologi merupakan pemanfaatan organisme hidup atau perekayasaan proses biologi dari suatu agen biologi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dapat bermanfaat bagi manusia.
Sejarah singkat bioteknologi
Bioteknologi mengalami perkembangan secara bertahap. Semenjak awal diterapkan hingga tahun 1857 disebut era bioteknologi non-mikrobial. Pada saat itu belum diketahui bahwa makanan produk fermentasi merupakan hasil kerja dari mikroorganisme.
Baca juga: Dampak Penerapan dan Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi mikrobial dimulai sejak 1857 setelah Louis Pasteur menemukan bahwa fermentasi yang terjadi dalam pembuatan anggur merupakan hasil kerja mikroorganisme.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, sampailah kita pada era bioteknologi modern dimana pada saat ini bioteknologi dapat menghasilkan obat-obatan, seperti vaksin hepatitis, antibiotik, hormon insulin, dan lain-lain.
Untuk lebih jelasnya mengenai sejarah singkat bioteknologi, dalam hal ini terkait perkembangannya, simak tabel berikut:
Berdasarkan perkembangannya, bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Perkembangan bioteknologi didukung oleh didukung oleh perkembangan ilmu mikrobiologi, biologi sel, genetika, dan biokimia.
Hingga saat ini, bioteknologi telah memberi manfaat dengan menghasilkan antibodi monoklonal, memproduksi insulin, menciptakan bibit unggul dan lain-lain.