Pemilihan Calon Ketua OSIS kerap dilakukan di setiap awal tahun ajaran baru. Dimana, setiap Calon Ketua Osis yang maju harus menyampaikan pidato yang menjabarkan keunggulan maupun visi dan misinya ke depan. Dalam materi Bahasa Indonesia, pidato yang digunakan merupakan bentuk pidato persuasif.
Pidato persuasif merupakan pidato yang bertujuan untuk mempengaruhi pendengar agar melakukan atau memberikan perhatian mereka terhadap anjuran yang disarankan dalam tujuan penyampaian pidato tersebut. Dalam kegiatan sehari-hari banyak ditemukan pidato persuasif misalnya dilingkungan sekolah pemilihan Calon Ketua Osis, dilingkungan masyarakat pemilihan RT/RW dan sebagainya.
Untuk menarik audience, biasanya gaya berpidato terkadang mirip dengan orasi dalam menyampaikan visi dan misinya. Hal ini dimaksudkan untuk bisa mempengaruhi massa atau audience. Selain itu, dalam memaparkan programnya harus disertakan dengan argumen yang dapat meyakinkan pendengarnya agar sejalan dengan visi dan misinya.
Oleh karena itu selain pandai berbicara maka dibutuhkan kemampuan seni merangkai kata yang tepat. Disamping itu, gaya, intonasi, serta mimik wajah harus disesuaikan guna mempengaruhi massa atau audience. Lalu bagaimana memulai untuk menulis pidato persuasif?
Baca juga: Bagaimana Menulis Teks Persuasif?
Untuk menulis pidato persuasif maka harus memahami langkah apa saja yang harus dilakukan. Setidaknya ada 3 langkah yang harus dilakukan sebelum menulis atau menyusun pidato persuasif, antara lain :
- Menentukan Tujuan Berpidato
Ketika membuat pidato, kita harus memahami tujuan pidato yang akan kita sampaikan. Hal ini sangat penting sebagai acuan kita dalam memaparkan pendapat yang sejalan dengan tujuan disampaikannya pidato kepada pendengar. Tujuan merupakan alasan keberadaan pidato itu sendiri.
Baca juga: Bagaimana Menulis Teks Persuasif?
Pidato yang memiliki tujuan yang jelas akan berfokus pada penggambaran secara pasti tentang apa saja yang kita harapkan agar pendengar bereaksi sesuai pesan-pesan yang dianjurkan. Apabila kita coba meyakinkan pendengar agar menaruh kepercayaan mereka terhadap program kerja yang kita buat maka kita harus mampu menyajikan rencana masa depan yang matang dan detail.
- Mengkaji Tema Pidato
Dalam kerangka pidato dibutuhkan topik yang kuat sebagai acuan yang mendasari pidato tersebut. Menjadi akar dalam sebuah paragraf berarti harus memenuhi kriteria yang mampu menopang gagasan suatu pidato. Untuk itu, kita harus menguasai topik pidato yang dibuat karena merupakan akar yang menjadi pedoman kerangka sebuah teks.
Agar menguasai topik pidato yang dibawakan, menggali segala informasi terkait topik yang akan disampaikan sangat penting. Jika belum menguasai topiknya maka harus segera melakukan riset dan analisis sebanyak mungkin sebelum mulai menyusun materi.
- Memahami Pemirsa
Memahami kemampuan pemirsa dalam pengertiannya terhadap ranah pembicaraan yang disampaikan sangat penting. Walaupun tujuan dan topik sudah jelas, tetapi tidak dapat menemui objek yang cocok sebagai pendengar maka target yang kita atur tidak akan tercapai dikarenakan ketidakmampuan pendengar dalam mencerna maksud pidato tersebut.
Untuk itu kita perlu menentukan pemirsa yang tepat sebagai pendengar pidato tersebut yaitu orang-orang yang mempunyai potensi sesuai yang diharapkan. Misalnya, jika menginginkan masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan desa akan lebih baik audience pada pidato tersebut adalah kalangan orang-orang yang dapat memahami maksud dan tujuan yang disampaikan seperti yang berasal dari kalangan remaja hingga dewasa, bukan anak-anak maupun orang tua renta.