Sebagian besar populasi di Indonesia tinggal di desa dan menggantungkan hidupnya kepada alam baik menjadi nelayan maupun petani. Desa sendiri bisa diartikan sebagai kesatuan geografi, budaya, politik, ekonomi, dan sosial yang telah ada di suatu daerah dalam waktu lama. Bagaimana dengan klasifikasi desa?
Desa yang merupakan wilayah organisasi terendah ini, dibagi menjadi dua jenis. Adapun klasifikasi desa itu terdiri dari desa berdasarkan mata pencaharian dan desa berdasarkan perkembangan masyarakat. Nah, kira-kira bagaimana klasifikasi desa berdasarkan dua hal tersebut?
Berdasarkan Mata Pencaharian
Klasifikasi desa berdasarkan mata pencahariannya dipengaruhi oleh potensi sumber daya alam yang ada di desa tersebut, yang pada dasarnya berbeda-beda. Inilah yang menjadikan mata pencaharian masyarakat pada setiap desa beragam.
Dalam hal ini, klasifikasi desa paling sedikit bisa dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu desa agraris (pertanian), desa nelayan (nelayan di laut), desa industri (pabrik maupun pengrajin).
Berdasarkan Perkembangan Masyarakat
Setiap desa pasti mencapai tingkatan tersendiri dalam proses pengembangan untuk memajukan desanya. Maka, desa bisa dibedakan berdasarkan dari perkembangan masyarakatnya. Adapun klasifikasi desa tersebut adalah :
- Desa Tradisional
Desa ini biasanya ada di daerah-daerah pedalaman yang penduduknya cenderung menutup diri, sedikit komunikasi, atau menolak sepenuhnya budaya luar yang berbeda dari budaya mereka.
(Baca juga: Apa Itu Pola Keruangan Desa?)
Hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh pola pikir yang masih sederhana atau tradisional atau karena fasilitas yang masih belum memadai seperti sistem komunikasi, perhubungan, dan pengangkutan yang masih perlu untuk dikembangkan.
- Desa Swadaya
Ini adalah desa yang mulai berkembang memiliki penduduk yang mulai mandiri atau bisa memeuhi kebutuhan mereka sendiri. Biasanya desa swadaya ini berada di daerah yang terpencil dan penduduknya mulai membuka diri untuk berinteraksi dengan daerah-daerah sekitarnya. Namun, karena sarana yang masih belum mendukung, maka penduduk di desa ini “jarang” berinteraksi dengan penduduk luar.
- Desa Swakarya
Ini adalah desa yang lebih maju dari desa swadaya maupun desa tradisional. Desa ini memiliki ciri perubahan perilaku masyarakatnya untuk mulai memanfaatkan atau menggunakan potensi yang dimiliki desanya dan biasanya mereka akan menjual produk-produknya ke desa lain setelah memenuhi kebutuhan di desanya sendiri.
- Desa Swasembada
Ini adalah desa yang pernah disentuh oleh pengaruh dari luar, baik berbentuk pembaharuan teknologi, perpindahan keahlian, hingga kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Masyarakat sudah mampu memenuhi kebutuhan sendiri dengan cipta karya dan jasa, serta sudah ditemukan banyak perpindahan vertical dan horizontal.
- Desa Pancasila
Ini merupakan desa yang dicita-citakan oleh masyarakat karena dianggap sebagai desa yang ideal. Desa ini dianggap merupakan desa yang adil dan makmur serta sejahtera dengan kerukunan yang kuat.