Lirik lagu menjadi salah satu faktor penentu dalam kesuksesan sebuah lagu. Pasalnya, meski memiliki melodi yang indah tetapi lirik lagunya tidak bagus, tentu hal ini bisa merusak lagu secara keseluruhan. Oleh karena itu, sebelum membuat lirik lagu kita perlu memahami fitur bahasa (language feature) yang harus digunakan atau diimplementasikan.
Dalam sebuah lirik lagu, seringkali fitur bahasa (language feature) yang digunakan merupakan bahasa kiasan (figurative languages), sehingga makna lirik tidak dapat dipahami secara harfiah. Dimana, kita perlu menafsirkan kata-kata konotatif di dalamnya.
Setidaknya, ada 5 bahasa kiasan (figurative languages) yang biasa ditemukan atau digunakan dalam lirik lagu, khususnya bagi lagu berbahasa Inggris, antara lain :
Matephor (metapora), merupakan kata yang mewakili suatu objek, orang, atau ide maupun hal lainnya. Contoh, dari penggunaan metapora ini adalah “time is money” (waktu adalah uang).
(Baca juga: How To Critize Someone dalam Bahasa Inggris)
Simile (kiasan), yaitu membandingkan dua hal menggunakan kata “like” atau “as”. Contohnya, “bright as the sun” (cerah seperti matahari), “The fought like dogs and cats” (perkelahian seperti anjing dan kucing).
Personification (personifikasi), yaitu memberikan kemampuan dan karakteristik manusia pada ide, hewan, dan objek. Contohnya, “The sky full of dancing stars” (langit penuh bintang menari), “The TV suddenly stopped talking” (TV tiba-tiba berhenti bicara).
Hyperbole (hiperbola), yaitu melebih-lebihkan sesuatu untuk menonjolkan suatu hal. Contohnya, “I had a ton task” (saya punya banyak tugas), “I have million things to do tomorrow” (aku punya banyak hal untuk dilakukan besok).
Alliteration (aliterasi), yaitu memberikan huruf atau suara yang sama di awal kata yang berhubungan erat. Contohnya, “A solar shock of sudden sun or moon”, “Smelling smoke of that stinky odor” (mencium asap dari bau busuk itu).