Dikuasai oleh Kerajaan Spanyol sejak tahun 1521, rakyat Filipina pada akhirnya mulai gerah juga terhadap penjajahan. Rakyat, khususnya para intelektual muda di negeri itu ingin mendirikan pemerintahan mandiri dan merdeka, sehingga muncullah gerakan kebangkitan nasionalisme di Filipina.
Dalam sejarahnya, munculnya gerakan Filipina ini dilatarbelakangi oleh sistem pemerintahan kolonial yang mempunyai 2 model kekuasaan. Pertama, pemerintahan sipil dipimpin oleh Gubernur Jenderal dan bertanggung jawab langsung kepada Raja Spanyol. Model kedua, pemerintahan agama yang dipimpin oleh Uskup dan langsung bertanggung jawab kepada Uskup di Roma.
Selain karena adanya 2 model pemerintahan tersebut, ada beberapa pula penyebab lainnya yang memicu munculnya kebangkitan gerakan Filipina, diantaranya:
- Adanya pengaruh paham-paham baru seperti paham demokrasi dan liberalisme.
- Lahirnya golongan terpelajar atau kaum intelektual. Dengan pendidikan yang maju menimbulkan golongan terpelajar yang ingin merasakan kemerdekaan.
- Penguasa gereja yang mengekang kehidupan rakyat Filipina, sehingga rakyat yang sebagian petani menjadi menderita
- Imperialisme Spanyol yang kejam, bertindak kolot dan tidak bebasnya dalam mengeluarkan pendapat.
- Pengaruh revolusi di Amerika Latin yang menentang imperialisme Spanyol membuat bangsa Filipina yakin bahwa mereka sanggup untuk mengalahkan Spanyol.
Dalam upaya melawan para penjajah, ada 2 gerakan Filipina yang dilakukan rakyatnya yaitu Companerismo berarti persahabatan dan merupakan gerakan nasionalisme pertama yang didirikan tahun 1880 serta bertujuan dalam mengusahakan pendidikan yang patriotis. Gerakan Filipina kedua adalah Liga Filipina, yang didirikan oleh Jose Rizal pada tahun 1982.
(Baca juga: Mengenal Gerakan Nasionalisme di India)
Dalam memperjuangkan kemerdekaan di Filipina, sosok Jose Rizal ini paling menonjol. Ia adalah seorang dokter dan sastrawan yang memperjuangkan kemerdekaan dengan tulisannya dalam bentuk buku dengan judul “Noll metangere” artinya jangan menyinggung saya, yang berisi kritikan pedas pada penguasa gereja dan pemerintah kolonial.
Pada tahun 1893, Andres Banifacio mendirikan Katipunan (gerakan nasionalis melawan penjajah) dan memimpin dalam gerakan yang bernama Liga Filipina yang mengakibatkan Jose Rizal ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada 30 Desember 1896. Kematian Jose Rizal menimbulkan kemarahan rakyat Filipina untuk mengusir Spanyol.
Kemerdekaan Filipina
Pada tanggal 4 Juli 1946, Amerika menepati janjinya memberi kemerdekaan Filipina dengan Manuel Quezon sebagai Presiden yang pertama. Tetapi, di awal kemerdekaan Filipina hanya diberikan kemerdekaan dalam bidang sosial politik sebagai wujud pengaruh Amerika, sedangkan bidang ekonomi masih dikuasai Amerika.
Begitu juga dengan masalah militer, Amerika masih menempatkan pasukannya di Pangkalan Militer (Clark dan Subic) yang dianggap sebagai jaminan keamanan di lautan Pasifik setelah usainya perang dunia II.