Penduduk Indonesia sangat beragam dari sisi suku bangsa, agama, ras, bahasa, maupun budaya. Ditengah keberagaman tersebut bukan tidak mungkin timbul adanya perilaku menyimpang yang bisa mengganggu tatanan dan keteraturan masyarat. Agar tercipta suatu tatanan hidup yang aman dan tertib maka diperlukan suatu pengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga yang ada dalam masyarakat.
Pengendalian sosial adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah dan mengatasi berbagai macam bentuk perilaku menyimpang. Dalam prosesnya lembaga pengendalian sosial baik resmi maupun tidak resmi sangat dibutuhkan untuk menghindari adanya perilaku menyimpang di masyarakat.
Disamping itu, masing-masing lembaga pengendalian sosial memiliki peran tersendiri yang semuanya bertujuan agar kehidupan di masyarakat berjalan dengan aman dan tertib sesuai dengan peraturan atau norma yang berlaku. Ada beberapa lembaga pengendalian sosial di Indonesia antara lain :
Kepolisian
Polisi adalah aparat negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban, serta mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang dalam masyarakat sehingga ketertiban dapat tercipta. Polisi tidak hanya berperan untuk menangkap, menyidik, dan menyerahkan pelaku penyimpangan sosial ke instansi hukum.
(Baca juga: Pengertian Pengendalian Sosial dan Jenisnya)
Namun polisi juga berperan dalam membina dan memberikan penyuluhkan kepada masyarakat agar berperilaku sesuai dengan hukum yang berlaku.
Pengadilan
Pengadilan adalah lembaga pengendalian sosial formal yang bertugas memeriksa hasil penyidikan dari kepolisian serta menindaklanjuti tuntutan dari kejaksaan terhadap suatu kasus pelanggaran hukum. Pengadilan akan memberi sanksi tegas kepada siapapun yang terbukti bersalah melanggar aturan hukum yang telah ditetapkan. Hukuman yang dikenakan kepada pelaku penyimpangan sosial dapat berupa denda, kurungan, atau penjara.
Adat
Dalam masyarakat tradisional terdapat aturan tidak tertulis yang mengatur tata tertib tingkat laku anggota masyarakatnya dan disebut hukum adat. Pemberlakuan hukum adat ini biasanya sangat kuat dalam masyarakat yang masih tradisional. Orang yang melanggar hukum adat dan tradisi akan dihukum oleh masyarakat adat, seperti dikucilkan atau diusir sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukan.
Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat adalah orang yang berpengaruh dan dihormati oleh masyarakat. Mereka merupakan panutan bagi warga masyarakat. Dengan adanya tokoh masyarakat yang baik, perilaku masyarakat secara tidak langsung dapat dikendalikan karena masyarakat menjadikan perilaku tokoh yang bersangkutan sebagai teladan.
Media Massa
Contoh media massa antara lain Koran, televisi, internet, dan radio. Penilaian masyarakat terhadap seseorang sangat mudah dipengaruhi oleh media massa. Contohnya, seorang tersangka kasus pembunuhan diberitakan secara negative di berbagai media massa. Akibatnya masyarakat tergiring untuk menilai orang tersebut bersalah meskipun belum terbukti di pengadilan.