Ada banyak hal menarik untuk dipelajari di dunia ini, baik tentang itu terkait alamnya maupun kehidupan sosial masyarakatnya. Rasa ingin tahu yang sangat besar inilah yang akan membawa kita pada apa yang dinamakan teks ekplanasi. Teks eksplanasi sendiri merupakan teks yang menjelaskan dan menceritakan proses terjadinya suatu hal atau peristiwa.
Umumnya, teks ini akan menceritakan secara berurutan mengenai hubungan antara peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya secara terperinci. Isi dalam teks ini umumnya menjelaskan rangkaian suatu proses atau fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penulisannya, isi dari teks akan menjawab pertanyaan “mengapa” atau “bagaimana”.
Jika teks ekplanasi tersebut menjawab pertanyaan “mengapa” maka uraian yang akan dijelaskan bersifat kausalitas atau memiliki sifat “sebab-akibat”, sedangkan jika teks tersebut menjawab pertanyaan “bagaimana” maka uraian yang akan dijelaskan bersifat kronologis mengenai suatu topik.
(Baca juga: 5 Contoh Teks Eksplanasi tentang Fenomena Alam)
Struktur Teks Eksplanasi
Untuk menulis teks eksplanasi dengan benar, maka perlu bagi penulis mengetahui beberapa struktur pembangunnya. Dimana, secara umum struktur teks ini terbentuk atas 3 dasar yaitu :
- Pernyataan umum, dalam bagian ini akan menerangkan mengenai pernyataan umum tentang topik atau fenomena yang dipaparkan. Hal ini bisa berupa proses “keberadaan”, “terjadi”, dan “terbentuknya” suatu kejadian atau peristiwa.
- Adanya Urutan Sebab-Akibat, dalam bagian ini berisikan rincian tentang suatu proses kaejadian yang bertahap dari awal bacaan sampai dengan akhir bacaan.
- Interpretasi atau kesimpulan, bagian ini merupakan bagian penutup dari teks eksplanasi yang berisikan kesimpulan atau rangkuman mengenai topik maupun peristiwa yang terjadi.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Secara umum, kaidah yang terdapat pada teks eksplanasi berbeda dengan teks yang lainnya. Adapun kaidah yang terdapat pada teks ini terbagi menjadi 4 adalah sebagai berikut :
- Menggunakan kata hubung atau konjungsi yang bersifat atau yang berhubungan dengan sebab-akibat. Contoh konjungsi kausalitas antara lain : oleh karenanya, oleh sebab itu, sebab, akibat, sehingga dan lain sebagainya.
- Menggunakan kata hubung atau konjungsi yang bersifat kronologis yakni berurutan dengan waktu. Adapun contoh dari konjungsi kronologis adalah kemudian, setelah, lalu, dan lain sebagainya.
- Menggunakan kata benda yang merujuk kepada fenomena. Adapun contohnya antara lain kabupaten Bandung, Burung, Gerhana, dan lain-lain.
- Menggunakan kata teknis atau peristilahan sesuai dengan topik atau peristiwa yang terjadi. Adapun contohnya antara lain sektor, industri, pariwisata, dan lain sebagainya.