Diantara sekian banyak benda langit yang mungkin kita kenal, komet boleh dibilang menjadi salah satu yang paling sering diperbincangkan. Istilah komet sendiri berasal dari bahasa Yunani, “kometes” yang artinya “rambut panjang”. Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya.
Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari. Ketika mendekati Matahari, sebagian bahan penyusunnya menguap membentuk kepala gas dan ekor. Panjang “ekor” komet dapat mencapai jutaan km, dengan beberapa diantaranya menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet. Beberapa komet juga membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.
Kita yang berada di bumi sesekali melihat komet tertentu pada waktu tertentu. Salah satunya adalah komet Halley yang beredar 75-76 tahun sekali melintasi bumi. Komet ini merupakan komet paling terkenal di antara komet-komet periodik lainnya. Dan walaupun pada setiap abad banyak komet berperiode panjang yang muncul dengan lebih terang dan dahsyat, Halley adalah satu-satunya komet dengan periode pendek yang dapat dilihat dengan mata telanjang, dan dipastikan kembali dalam rentang umur manusia pada umumnya.
(Baca juga: Dari Terdingin Hingga Terpanas, Ini Deretan Planet di Tata Surya)
Secara umum, komet terdiri dari beberapa bagian yang membentuk wujudnya. Bagian itu meliputi inti komet, koma, lapisan hidrogen dan ekor. Inti komet merupakan bagian yang paling terlihat dari bumi ketika posisi komet masih jauh dari matahari. Koma merupakan daerah yang penuh kabut atau daerah yang mirip dengan tabir yang menyelimuti inti komet.
Lapisan hidrogen adalah lapisan yang menyelubungi koma sehingga tidak tampak oleh mata manusia, sedangkan ekor komet merupakan gas bercahaya yang terjadi ketika komet lewat di dekat matahari.
Jenis Komet
Komet dibagi menjadi dua jenis, yakni komet tak berekor dan komet berekor. Komet tak berekor adalah komet yang garis lintasannya sangat pendek sehingga tidak bisa melewati daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa dan tidak bisa menyerap gas-gas yang ada di daerah yang sangat dingin.
Sementara itu, komet berekor adalah komet yang garis lintasannya sangat jauh yang berbentuk elips yang melewati daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa dan jika lintasannya dekat dengan matahari, maka akan mengeluarkan gas yang ada di daerah dingin untuk membentuk ekor.