Pengertian dan ciri fabel. Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua pasti tidak asing lagi dengan cerita dongeng yang menjadikan bermacam-macam hewan sebagai tokohnya. Cerita jenis ini kita kenal dengan sebutan fabel.
Fabel sendiri pada dasarnya merupakan cerita pendek berupa dongeng yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia yang diibaratkan dengan binatang. Karakter yang terdapat pada binatang tersebut dianggap mewakili karakter manusia, sehingga diceritakan mampu berbicara dan bertindak seperti manusia.
Jika mengacu pada pembedaan yang dilakukan Stewing (1980), fabel dibagi menjadi dua, yakni fabel klasik dan fabel modern. Fabel klasik termasuk ke dalam sastra tradisional, sedangkan fabel modern merupakan sastra rekaan. Lantas, apa yang menjadi ciri dari kedua fabel ini?
Fabel Klasik
Fabel klasik adalah cerita yang telah muncul sejak zaman dahulu yang telah mewaris secara turun-temurun melalui tradisi lisan. Ini sudah ada sejak zaman Yunani klasik dan India kuno.
Di Indonesia, fabel klasik umumnya berasal dari Jawa Tengah dengan tokoh kancil, Sunda dengan tokoh kera, serta Toraja dengan tokoh kera hantu. Ciri-ciri fabel ini adalah ceritanya sangat pendek, temanya sederhana, penuh dengan nasihat serta nilai moral dan masih melekat dengan sifat hewani.
(Baca juga: Memerankan Isi Fabel, Apa yang Perlu Diperhatikan?)
Adapun contoh dari Fabel klasik adalah kisah mengenai kera dan ayam, sebagai berikut:
Kera dan Ayam
Dahulu, dikisahkan tentang persahabatan yang terjalin antara kera dan ayam. Keduanya selalu tampak rukun dan damai, namun kenyataannya tidaklah demikian. Setelah sekian lama mereka bersahabat, barulah terlihat sifat busuk si kera.
Fabel Modern
Fabel modern adalah cerita yang sengaja ditulis dengan maksud bercerita agar tulisan itu dibaca oleh orang lain. Fabel jenis ini memiliki jumlah yang lebih banyak daripada fabel klasik
Contoh Fabel modern
Anak Buaya yang Mencuri hati monyet
Seekor anak buaya berenang di pinggir danau. Ia sedang mencari cara untuk mendapatkan hati monyet yang diminta ibunya. Saat sedang berenang, anak buaya melihat seekor monyet yang sedang mencari buah-buahan.
Ciri bahasa dalam fabel
Ada beberapa ciri bahasa yang perlu kita ketahui dalam fabel, diantaranya adalah:
1. Memuat kata sifat untuk mendeskripsikan karakter pelaku
2. Memuat kata keterangan untuk menggambarkan latar
3. Adanya kata kerja untuk menunjukkan peristiwa yang dialami pelaku
4. Menggunakan kata bermakna denotatif
5. Penggunaan kalimat langsung
Tokoh dalam cerita memegang peran penting untuk membangun alur cerita. Dalam cerita fabel, penulis biasanya menggunakan dua teknik untuk menggambarkan watak tokoh. Teknik tersebut meliputi teknik analitik dan teknik dramatik.
Teknik analitik adalah penjabaran tokoh secara langsung dengan bahasa yang sederhana. SedangkanTeknik Dramatik dilakukan dengan tiga teknik, yaitu melalui pelukisan latar tokoh, melalui percakapan, pikiran dan perasaan tokoh, serta melalui reaksi tokoh lain.