Kemajuan zaman dan teknologi yang ada saat ini sangat memengaruhi pola kehidupan masyarakat secara umum. Namun, perkembangan teknologi tersebut tidak semuanya bisa diaplikasikan dengan mudah di semua wilayah atau daerah. Dimana, ada sebagian daerah/desa yang perkembangan masyarakatnya lebih lambat jika dibandingkan dengan daerah/desa lainnya. Nah, dari sinilah muncul pembagian desa baik berdasarkan mata pencaharian, perkembangan masyarakat dan lainya.
Perkembangan yang terjadi pada masyarakat mampu menjadi gambaran tingkat kemajuan desa dan tolak ukur kemampuan desa untuk bisa berkembang. Maka, jika dirunutkan pembagian desa berdasarkan perkembangan masyarakatnya antara lain desa tradisional, desa swadaya, desa swakarya, desa swasembada, dan desa pancasila.
Desa Tradisional
Desa ini biasanya ada di daerah-daerah pedalaman yang penduduknya cenderung menutup diri, sedikit komunikasi, atau menolak sepenuhnya budaya luar yang berbeda dari budaya mereka. Hal tersebut, biasanya dipengaruhi oleh pola pikir yang masih sederhana atau tradisional atau karena fasilitas yang masih belum memadai seperti sistem komunikasi, perhubungan, dan pengangkutan yang masih perlu untuk dikembangkan. Mata penceharian penduduknya biasanya masih sangat bergantung pada alam seperti pertanian atau nelayan.
Desa Swadaya
Tipe desa swadaya atau desa yang mulai berkembang memiliki penduduk yang mulai mandiri. Artinya, desa tersebut sudah mulai bisa memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Masih seperti desa tradisional, penduduk di desa ini masih dipengaruhi oleh keadaan alam dan letak geografis.
(Baca juga: Klasifikasi Desa Berdasarkan Mata Pencaharian)
Bila desa tradisional berada di daerah pedalaman, maka desa swadaya berada di daerah yang terpencil, namun tidak di pedalaman. Penduduk di desa ini mulai membuka diri untuk berinteraksi dengan daerah-daerah di sekitarnya. Namun, karena sarana yang juga masih belum mendukung maka penduduk di desa “jarang” berinteraksi dengan penduduk luar.
Desa Swakarya
Desa swakarya adalah desa yang lebih maju dari desa swadaya maupun desa tradisional. Desa swakarya memiliki ciri perubahan perilaku masyarakatnya untuk mulai memanfaatkan atau menggunakan potensi yang dimiliki desanya.
Biasanya, mereka akan menjual produk-produk mereka ke desa-desa lain setelah memenuhi kebutuhan di desanya sendiri. Lambat laun desa ini akan menjadi desa yang sangat maju bila mampu memasok produk ke kota.
Desa Swasembada
Desa swasembada merupakan desa yang pernah disentuh oleh pengaruh dari luar, entah itu berbentuk pembaharuan teknologi, perpindahan keahlian hingga kemampuan beradaptasi dengan linghkungan. Masyarakat sudah mampu memenuhi kebutuhan sendiri dengan cipta karya dan jasa, serta sudah ditemukan banyak perpindahan vertikal dan horizontal.
Desa Pancasila
Desa pancasila merupakan desa yang dicita-citakan oleh masyarakat karena dianggap sebagai desa yang ideal. Desa ini dianggap merupakan desa yang adil dan makmur serta sejahtera dengan kerukunan yang kuat.