Siapa yang pernah mendengar istilah bioteknologi? Hmm… kedengarannya seperti yang ada di film-film ya. Tapi jangan salah, bioteknologi juga sudah diterapkan lho di dunia nyata. Bioteknologi merujuk kepada ilmu yang berhubungan dengan pengaplikasian sistem biologis dan organisme untuk proses teknis dan industri bagi kesejahteraan manusia.
Penggunaan bioteknologi ternyata sudah dilakukan lebih dari 6.000 tahun lalu lho! Saat itu, manusia sudah menerapkan bioteknologi untuk membuat roti, keju, dan bir lewat bantuan mikroorganisme. Tapi, bioteknologi modern saat ini sudah mulai menyediakan produk dan teknologi yang membantu memerangi penyakit langka, mengurangi jejak biologis, mengurangi kelaparan, menghasilkan biofuel, dan membuat proses manufaktur industri yang lebih efisien.
Nah, bagaimana sih sebenarnya penerapan bioteknologi yang sering kita temukan sehari-hari? Yuk kita simak penjelasannya di artikel kali ini!
Ragi untuk Produksi Etanol dan Pembuatan Roti
Kalian mungkin pernah mendengar kata etanol. Etanol adalah sejenis alkohol yang diproduksi menggunakan bahan baku yang mengandung jagung, kedelai, sorgum, atau jelai. Etanol dihasilkan dengan fermentasi lewat bantuan ragi.
Dalam bioteknologi, ragi dapat memetabolisme gula pada tanaman dan menghasilkan etanol serta karbon dioksida secara anaerob. Etanol sebagai bahan bakar lebih ramah lingkungan dibandingkan bensin atau solar yang berasal dari fosil.
(Baca juga: Pengertian Bioteknologi dan Kegunaannya)
Tidak hanya itu, ragi juga digunakan dalam industri pembuatan roti dan bir. Ragi menghasilkan karbon dioksida sebagai produk sampingan dan dapat membuat adonan mengembang. Saat adonan dipanggang menjadi roti di suhu tinggi, ragi kemudian mati dan etanol pada roti juga menguap. Rongga-rongga kecil yang tertinggal dalam roti membuatnya ringan dan lembut.
Pektinase dalam Pembuatan Jus Buah
Dalam memproduksi jus buah, industri umumnya menggunakan pektinase untuk klarifikasi dan ekstraksi. Pemecahan molekul pektin yang terjadi dalam sel tumbuhan juga bertindak sebagai lem untuk menahan agar sel-sel tumbuhan tetap bersama-sama. Ketika enzim ditambahkan ke jus buah, ia menghancurkan sel-sel dan jaringan tumbuhan, serta mengekstraknya. Proses ini terjadi lebih cepat dalam kondisi hangat daripada kondisi dingin karena dikontrol oleh enzim.
Biodetergen
Kita menggunakan detergen untuk mencuci pakaian. Dalam bioteknologi, biodetergen mengandung enzim yang dapat membantu menghilangkan noda di pakaian. Enzim ini bersumber dari mikroorganisme, seperti bakteri, yang dapat bertahan hidup bahkan di air panas.
Beberapa enzim yang digunakan dalam biodetergen adalah protease, lipase, dan amilase. Enzim protease membantu menguraikan noda protein, seperti hemoglobin darah. Sementara itu, lipase membantu menguraikan noda lemak. Terakhir, amilase dapat membantu menguraikan noda pati atau zat tepung.
Laktase untuk Menghasilkan Susu Bebas Laktosa
Sebagian orang memiliki intoleransi laktosa, yaitu kondisi ketika tubuh tidak mampu mencerna laktosa. Hal ini disebabkan ketika tubuh tidak memproduksi enzim laktase yang digunakan untuk memecah laktosa pada susu. Dengan bioteknologi, kini kita dapat mengonsumsi susu yang bebas laktosa. Caranya adalah dengan menambahkan enzim laktase pada susu, sehingga laktosa telah dipecah terlebih dahulu dan aman dikonsumsi oleh mereka yang memiliki intoleransi laktosa.
Penisilin dari Penicillium dengan Fermenter
Apakah kalian pernah diberi obat oleh dokter ketika sakit? Biasanya, salah satu obat tersebut adalah antibiotik. Antibiotik digunakan untuk melawan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik sendiri diproduksi dari mikroba tertentu untuk menghambat pertumbuhan mikroba lain. Tapi, mikroba pada antibiotik tidak membahayakan sel-sel hidup.
Antibiotik pertama ditemukan oleh Alexander Fleming, yaitu berupa penisilin. Penisilin berasal dari jamur Penicillium chrysogenum yang diproses pada wadah besar bernama fermenter. Jamur tersebut membutuhkan nutrisi dan oksigen untuk pertumbuhan dan perkembangan. Ketika pasokan nutrisi berkurang, jamur akan mengeluarkan antibiotik ke dalam medium.
Fermenter sendiri berupa wadah steril besar yang dilengkapi pengaduk, pipa untuk menambahkan starter culture, dan pipa udara untuk meniupkan udara ke dalam campuran.