Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah berdampak pada banyak hal. Di bidang industri, misalya, menjadi PR (pekerjaan Rumah) bagi para pelaku industri yang belum menerapkan teknologi dalam aktivitasnya. Katakanlah dalam hal pamasaran atau melakukan transaksi-transaksi. Disinilah kolaborasi digital diperlukan.
Kolaborasi digital sendiri merupakan konsep dimana kita dapat berbagi satu dengan yang lain lewat berbagai sumber dan bekerja secara bersama–sama dengan perkembangan teknologi. Jadi, konsep ini memungkinkan untuk menggabungkan beberapa pelaku industri satu dengan yang lain. Beberapa pelaku industri dengan menggunakan sebuah teknologi, misalnya aplikasi ataupun perangkat lain yang berkaitan dengan teknologi untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan masing-masing.
Kolaborasi jenis ini sudah banyak ditemukan pada beberapa bidang kehidupan, diantaranya adalah bidang pendidikan, riset dan marketing, serta industri.
Kolaborasi di bidang Industri
Dalam dunia industri, kolaborasi bukanlah istiah baru. Beberapa pelaku industri bahkan telah menjalin kerja sama sejak lama, namun dengan perkembangan teknologi yang semakin maju membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat dan kolaborasi sudah menjadi sesuatu yang umum digunakan.
Di era globalisasi, karena setiap pelaku bisnis bersaing, maka pelaku bisnis harus melakukan segala upaya untuk bisa bertahan dan menang dalam persaingan bisnis. Kemajuan teknologi informasi mendorong kolaborasi diantara pebisnis menjadi lebih mudah.
(Baca juga: Apa Saja Teknologi Kolaborasi Digital?)
Ada banyak teknologi yang dapat menjadi media untuk mendukung dan mempromosikan usaha dari beberapa pelaku industri. Kolaborasi memungkinkan pelaku bisnis menambah nilai keunggulan dan membuat perusahaan lebih kompetitif dalam bertahan dan bersaing dengan para pesaingnya.
Ada berbagai bentuk kolaborasi digital dalam bidang industri, diantaranya sebagai berikut:
a. Menciptakan produk baru
Produk baru bisa lahir melalui kolaborasi antara produsen dan penjual. Penjual memiliki keuntungan dalam mengidentifikasi kebutuhan pelanggan karena mereka seing berinteraksi dan berkomunikasi dengan pelanggan sehingga mereka dapat memberikan masukan kepada produsen tentang pengembangan produk baru. Produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan akan mudah diterima pasar, sehingga menguntungkan produsen dan penjual.
b. Mengembangkan Sistem
Kolaborasi antara pemasok, produsen, distributor dan penjual akan membangun sistem distribusi dan pemasaran yang dapat mengurangi biaya untuk memberikan keuntungan bisnis bagi semua pihak.
Selain efisiensi, sistem juga dibangun untuk dapat mengurangi masalah bisnis, seperti memastikan ketersediaan bahan baku yang disediakan oleh produsen atau penjual cukup.
c. Produk yang saling melengkapi
Mungkin ada kerja sama antara dua atau lebih perusahaan yang menyediakan dua produk atau layanan pelengkap. Misalnya, penyedia perjalanan wisata bekerja sama dengan layanan penginapan. Kedua belah pihak akan menjual produk atau layanan pelengkap dan memudahkan pelanggan untuk mendapatkan produk atau layanan yang diperlukan.
d. Penelitian Bersama
Perusahaan yang memberikan pelayanan yang saling berhubungan satu sama lain dengan layanan yang berbeda dapat melakukan kolaborasi untuk mempelajari kondisi pasar. Kemudian dapat melakukan penelitian secara bersama-sama agar dapat menekan efisiensi biaya menjadi lebih murah.
e. Membangun Lingkungan BIsnis Bersama
Ada banyak contoh perusahaan yang ridak bisa berdiri sendiri. Contoh paling sederhana adalah pada bisnis pariwisata dimana dalam bidang ini penginapan sangat dibutuhkan oleh wisatawan. Pun demikian dengan transportasi yang bisa diperoleh melalui perusahaan penyedia perjalanan wisata. Hal inilah yang membuat perusahaan-perusahaan ini saling terkait satu sama lain dan memberikan manfaat untuk yang lainnya.
f. Penggunaan Sumber Daya Bersama
Efisiensi biaya dapat dilakukan jika perusahaan berkolaborasi dalam penggunaan sumber daya bersama seperti berbagi ruangan kantor bersama, gedung bersama, truk penganguku bersama dan lainnya. Dengan melakukan kolaborasi, penggunaan sumber daya yang dikeluarkan menjadi lebih efisien.