Setiap manusia selalu memerlukan hiburan dalam mengatasi segala kejenuhan yang dihadapi dalam kehidupan. Salah satu hiburan yang bisa dinikmati adalah seni pertunjukan teatrikal, yang umumnya disampaikan dengan kata-kata, gerak tubuh, atau kombinasi keduanya. Tapi, tahukah kalian jika ada seni pertunjukan yang hanya mengandalkan gerak? Ya, seni pertunjukan teatrikal yang hanya mengandalkan gerak disebut dengan pantomim.
Pantomim adalah seni teater yang ditampilkan tanpa menggunakan bahasa verbal, melainkan hanya dengan bahasa isyarat. Dimana, seorang aktor mengungkapkan maksud atau makna adegannya hanya mengandalkan gerakan tubuh dan ekspresi wajah, sehingga menjadi keunikan tersendiri.
Selain sebagai suatu bentuk pertunjukan hiburan, pantomim juga menjadi salah satu sarana bagi seorang aktor dalam melatih mimik wajah dalam menyampaikan suatu bentuk pesan kepada penonton. Mengingat pentingnya kesesuaian ekspresi yang ditampilkan para aktor dalam setiap adegan yang dilakukan, dengan terbiasa membawakan pantomim penyesuaian ekspresi tersebut akan terbentuk secara perlahan.
Ciri dan Keunikan Pantomim
Umumnya, seniman pantomim memiliki ciri yang khas seperti menggunakan kaos bergaris-garis hitam putih dengan riasan putih diwajahnya. Kebanyakan dari mereka juga biasanya memakai sarung tangan berwarna hitam, topi dan sepatu pantofel. Walaupun saat ini riasan wajah ataupun kostum pantomim sangat bervariasi, namun ciri khas utamanya tetap riasan wajah dengan alas bedak berwarna putih.
(Baca juga: Pengertian Seni Grafis dan Jenisnya)
Pertama kali seni ini dipopulerkan oleh tokoh kartun bernama Chaplin. Kartun tersebut menggambarkan seorang pria patuh baya yang tidak berbicara sedikit pun dan mengekspresikan apa yang ingin disampaikan hanya melalui gerakan-gerakan serta ekspresi wajah yang meyakinkan .
Pantomim yang dibawakan dengan baik akan sangat menghibur penontonnya karena meraka berusaha memaksimalkan ekspresi mereka dalam menyampaikan maksud mereka. Gerakan yang sangat terkenal dari pertunjukan pantimum ini adalah gerakan tangan patah-patah yang seolah-olah menempel pada dinding kaca.
Tingkah lucunya dapat diidentifikasi dengan gerakan seluruh tubuh yang berusaha memunculkan imajinasi penonton akan apa yang ingin mereka sampaikan. Selain riasan wajah yang mencolok, ekspresi wajah yang berlebihan juga membantu aktor pantomim dalam menyampaikan cerita yang dibawakan.