Sebagian dari kita mungkin akan langsung dibuat takut ketika mendengar kata virus. Apalagi sekarang-sekarang ini, ketika virus corona menjadi musuh terbesar bagi hampir seluruh manusia di dunia, lantaran belum juga ditemukan cara menanggulanginya. Tak mengherankan, jika virus dirasa sangat mengerikan. Bukan saja bisa menimbulkan penyakit bagi manusia dan hewan, penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh virus juga tak sedikit.
Virus sendiri merupakan organisme mikroskopik (super kecil) yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Saking banyaknya, dimana hampir semua ekosistem di dunia mengandung ini, virus bahkan dianggap sebagai organisme yang paling banyak di planet bumi.
Meski tak semua virus berbahaya – ada juga virus yang dapat berguna bagi manusia, virus bukanlah organisme yang bisa dianggap remeh. Nyatanya, sifatnya yang cenderung arasit tak hanya bisa merugikan bagi manusia ataupun hewan, tetapi juga tumbuhan. Karena bisa mendatangkan penyakit.
Ya, jika di pembahasan sebelumnya kita telah mengulik mengenai virus yang menyebabkan penyakit pada hewan, dalam artikel kali ini kita akan berkenalan dengan beberapa penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus. Nah, penyakit apa saja ya kira-kira?
1. Tungro
Virus tungro yang berasal dari famili Caulimoviridae dapat menyerang tanaman padi yang menyebabkan sel-sel daun mati sehingga pertumbuhan terganggu dan kerdil. Penyebaran virus ini melalui perantaraan wereng cokelat dan wereng hijau.
(Baca juga: Penyakit Hewan yang Disebabkan oleh Virus)
Hal ini dikarenakan virus tidak mempunyai alat gerak untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lain.Tanaman padi yang terinfeksi virus tungro menunjukkan gejala perubahan warna pada daun muda, yaitu menjadi kuning-oranye dan umumnya perubahan warna daun dimulai dari ujung daun, jumlah anakan sedikit, dan pertumbuhannya terhambat. Berat dan ringannya gejala yang yang tampak menunjukkan tingkat keparahan penyakit pada tanaman padi yang terinfeksi.
2. Mosaik
Penyakit mosaik dapat terjadi pada daun tembakau, kacang tanah, pepaya, cabai, tomat, dan kentang. Gejalanya adalah daun menjadi bercak kuning. Penyebaran virus mosaik terjadi melalui perantaraan serangga.
Pada tahun 1886, Adolf Meyer pertama kali menunjukkan bahwa penyakit mosaik tembakau dapat menular seperti penyakit bakteri. Keberadaan substansi nonbakteri pertama kali ditunjukkan oleh Dmitri Ivanovsky, biologiwan Rusia, pada tahun 1892. Kala itu, daun sehat yang diolesi ekstrak daun tembakau yang menunjukkan gejala mosaik dapat tertular. Pun demikian meski ekstrak itu disaring dengan saringan keramik yang sangat halus sehingga bakteri pun tidak dapat menembusnya, lalu dioleskan pada daun sehat, daun itu tetap tertular.
3. Penyakit TYLCV
Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV) adalah virus yang menyebabkan daun tumbuhan tomat berwarna kuning dan menggulung sehingga menurunkan hasil panen.
Virus keriting daun kuning tomat (TYLCV) sudah banyak dilaporkan mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup besar pada berbagai komoditas sayuran di banyak negara tropis dan subtropis di seluruh dunia. Di Indonesia, serangan penyakit daun keriting kuning yang terjadi terutama pada tanaman cabai dan tomat sudah dirasakan sejak tahun 2005.
Di Sleman (Yogyakarta) dan Magelang (Jawa Tengah), contohnya, tingkat infeksi TYLCV diestimasi berkisar antara 20 hingga 100%. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit yang bervariasi dan tercatat dapat mencapai lebih dari 85%.