Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tetapi hal tersebut tidak lantas menjamin bahwa Indonesia benar-benar merdeka dari penjajah. Hal ini dikarenakan untuk menjadi Negara yang berdaulat salah satu syaratnya adalah harus ada pengakuan dari Negara lain secara hukum atau de jure. Untungnya, dengan upaya yang keras dari para pemimpin di Indonesia, maka pengakuan kemerdekaan Indonesia mulai berdatangan dari berbagai Negara. Kira-kira Negara mana saja yang mendukung Indonesia pada awal kemerdekaannya?
Periode 1945-1949 bangsa Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Belanda yang ingin kembali berkuasa di Nusantara dan tidak bersedia mengakui Indonesia sebagai Negara yang berdaulat. Perjuangan Indonesia dalam upaya mendapatkan pengakuan internasional tidaklah mudah. Ini salah satunya dilakukan dengan aksi langsung berupa demonstrasi dan aksi tak langsung, yaitu melalui kunjungan pejabat Negara.
Perjuangan Indonesia lewat jalan diplomasi ini ternyata tidak sia-sia karena Negara-negara internasional mulai memberikan dukungan terhadap pengakuan kemerdekaan Indonesia. Adapun Negara-negara yang mempunyai peran cukup besar dalam mendukung pengakuan kemerdekaan Indonesia antara lain Mesir, India, dan Australia.
Mesir
Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto pada 22 Maret 1946. Selain itu, Mesir juga menggalang dukungan untuk kemerdekaan Indonesia dari Liga Arab seperti Suriah, Irak, serta kerajaan Arab Saudi. Dengan upaya keras dari Soekarno yang mengonsolidasikan kabinet dan karena lobi gigih diplomat Indonesia di Kairo, maka pada 10 Juni 1947 Mesir mengakui dan mendukung kemerdekaan Indonesia secara de jure.
Pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Mesir ini ditandai dengan diangkatnya H.M Rasjidi menjadi kuasa usaha RI dan dibukanya kedutaan besar di Kairo. Hal ini menunjukan hubungan Indonesia dan Liga Arab terjalin secara formal. Bahkan, Liga Arablah yang selalu mendesak Belanda untuk menghentikan agresi militer.
India
India dan Indonesia adalah bangsa-bangsa bekas jajahan bangsa asing. Sebagai bangsa yang memiliki latar belakang yang sama, terjalinlah rasa senasib dan sependeritaan. Indonesia membantu mengirimkan 500 ribu ton padi ke India yang dikenal sebagai “India Rice”, ini juga merupakan cara Indonesia mendapatkan dukungan dari Negara lain. Selain itu, balasan bantuan India ke Indonesia berupa obat-obatan.
(Baca juga: Mengintip Kehidupan Bangsa Indonesia Pada Awal Kemerdekaan)
India adalah Negara yang sangat menentang agresi militer Belanda ke II, hal ini terlihat dari penyelenggaraan konfrensi Asia di New Delhi pada 20-25 Januari 1949. Adapun konfrensi ini menghasilkan beberapa resolusi terkait Indonesia, yaitu: pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta, Pembentukan pemerintahan ad interim yang mempunyai kemerdekaan dalam politik luar negeri sebelum tanggal 15 Maret 1949, penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia, dan penyerahan kedaulatan kepada RIS paling lambat pada 1 Januari 1950.
Australia
Australia juga jadi Negara yang paling awal mengeluarkan pengakuan kemerdekaan Indonesia. Hubungan baik antara Indonesia dan Australia bermula ketika pekerja Indonesia meliputi buruh kapal dan perwira kapal dibawa ke Australia oleh Belanda, yang mana diskriminasi pekerja Indonesia sangatlah memprihatinkan berbeda dengan perwira kapal yang didominasi oleh orang asing seperti Eropa.
Melihat diskriminasi yang terjadi, maka asosiasi pekerja di Australia bernama Seamen’s Union in Sydney mulai menaruh perhatian dan melakukan kontak dengan para pekerja Indonesia. Asosiasi pekerja tersebut meyakinkan pekerja Indonesia bahwa dengan bekerja di Australia maka para pekerja akan mendapatkan hak-hak kerjanya dan memiliki hak untuk protes.
Disamping itu, pengakuan kemerdekaan Indonesia juga dipicu dengan adanya persamaan tujuan dari kedua belah pihak, yaitu sama-sama ingin menyingkirkan atau mengusir penjajah yang saat itu ada, yaitu Jepang. Adapun peran Australia dalam mendukung kemerdekan Indonesia dilakukan bertahap, yaitu :
- Tanggal 26 September 1945 Dewan Federasi mengumumkan pemogokan menyeluruh terhadap semua kapal Belanda di Australia
- Tanggal 28 September 1945 pekerja pelabuhan di Sydney menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor kapal Belanda dan kantor diplomatik Belanda dengan memasang spanduk berisi desakan agar Belanda meninggalkan Indonesia
- Pada 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan masalah mengenai Indonesia dan Belanda ke PBB
- 12 Agustus 1947 Australia menjadi wakil Indonesia dalam KTN
- Diadakannya konfrensi Asia di New Delhi pada 20-25 Januari 1949.