Secara garis besar, tata Surya dibagi ke dalam tiga daerah, yakni tata surya bagian dalam yang mencakup empat planet kebumian dan sabuk asteroid utama; tata surya bagian luar, yang meliputi empat planet gas raksasa; dan tata surya paling jauh atau melampaui Neptunus dan biasa dipanggil daerah trans-Neptunus.
Nah, jika sebelumnya kita telah membahas banyak hal mengenai tata surya, termasuk beberapa planet paling dalam yang ada di dalamnya, kini giliran onjek atau planet paling luar yang akan kita telusuri. Ada “siapa” saja ya kira-kira?
Untuk diketahui, di bagian luar dari tata surya ini terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang berukuran sangat besar. Bahkan sama besarnya dengan planet. Di daerah ini juga, banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur, mengorbit.
(Baca juga: 4 Planet Paling Dalam di Sistem Tata Surya, Apa Saja?)
Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil (contoh: air, amonia, metan, yang sering disebut “es” dalam ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di bagian dalam tata surya.
Keempat planet luar, yang disebut juga planet raksasa gas (gas giant), atau planet jovian ini secara keseluruhan mencakup 99 persen massa yang mengorbit Matahari. Yupiter dan Saturnus sebagian besar mengandung hidrogen dan helium, sedangkan Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih besar. Keempat raksasa gas ini juga memiliki cincin, meski hanya sistem cincin Saturnuslah yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi.
Untuk lebih jelasnya mengenai planet-planet serta objek lainnya yang ada di luar tata surya, berikut ulasannya:
Yupiter
Yupiter, yang memiliki jarak 5,2 SA dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium.
Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita-pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar adalah Ganymede, Callisto, Io, dan Europa, yang secara penampakan mirip dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.
Saturnus

Memiliki jarak 934,230,879 km dari matahari, Saturnus dikenal dengan sistem cincinnya dan memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter, dalam hal komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di tata surya.
Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui serta 3 yang belum dipastikan. Dua diantaranya, yakni Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti.
Uranus

Uranus berjarak 1,888,922,281 km dari matahari dan memiliki 14 kali massa bumi. Ini adalah planet yang paling ringan diantara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengitari Matahari dengan poros 90 derajat pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas.
Uranus memiliki 27 satelit, dengan Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda sebagai yang terbesar.
Neptunus

Neptunus memiliki jarak 2,782,707,246 km dari matahari. Meski sedikit lebih kecil dari Uranus, planet ini memiliki 17 kali massa bumi, yang menjadikannya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus.
(Baca juga: Mengenal Struktur Tata Surya, Terdiri dari Apa Saja?)
Neptunus memiliki 13 satelit, dengan Triton sebagai yang terbesar. Triton geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair serta merupakan satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.
Komet

Komet adalah badan tata surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara umum perihelion-nya terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh dari Pluto. Saat sebuah komet memasuki tata surya bagian dalam, dekatnya jarak dari Matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang.
Komet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun. Sedangkan komet berperioda panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun. Komet berperioda pendek dipercaya berasal dari Sabuk Kuiper, sedangkan komet berperioda panjang, seperti Hale-bopp, berasal dari Awan Oort.
Centaur

Centaur adalah benda-benda es mirip komet yang poros semi-majornya lebih besar dari Yupiter (5,5 SA) dan lebih kecil dari Neptunus (30 SA). Centaur terbesar yang diketahui adalah, 10199 Chariklo, berdiameter 250 km. Centaur temuan pertama, 2060 Chiron, juga diklasifikasikan sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama seperti komet kalau mendekati Matahari. Beberapa astronom mengklasifikasikan Centaurs sebagai objek sabuk Kuiper sebaran-ke-dalam, seiring dengan sebaran keluar yang bertempat di piringan tersebar.