Bagi negara yang terletak di gugusan gunung api dunia (ring of fire) seperti Indonesia, gempa bumi boleh dibilang bukan lagi hal yang asing. Adapun penyebab gempa bumi sendiri banyak, dari pelepasan energi yang sangat cepat (seisme), pergeseran lempeng bumi hingga pergerakan magma di dalam gunung berapi atau disebut juga vulkanisme.
Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas pergerakan magma yang menyusup ke dalam lapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi. Magma adalah bahan silikat pijar yang terdiri atas bahan padat berupa batuan, cairan, dan gas. Magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma.
Letak dapur magma di dalam bumi berada pada kedalaman yang bervariasi. Ada yang sangat dalam tetapi ada pula yang dekat dengan permukaan bumi. Jarak dapur magma dengan permukaan bumi inilah yang berpengaruh terhadap besar kecilnya proses vulkanisme.
Di atas telah disebutkan bahwa salah satu komponen magma adalah gas. Jika tekanan gas-gas dalam magma bertambah hingga mencapai titik tertentu, magma akan menjadi aktif dan bergerak naik ke permukaan bumi. Perjalanan magma menuju permukaan bumi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu intrusi dan ekstrusi magma. Apa bedanya?
Intrusi Magma
Intrusi magma adalah proses keluarnya magma melewati celah-celah batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi enam, yaitu batolit, diaterma, lakolit, sill, intrusi korok/gang, dan apolisa.
- Batolit
Batolit adalah intrusi magma yang berada dekat dengan dapur magma. - Diatrema
Diatrema adalah intrusi magma yang mengisi pipa letusan mulai dari dapur magma hingga ke permukaan bumi. - Lakolit
Lakolit adalah magma yang menerobos di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga berbentuk cembung. - Sill
Sill intrusi magma di antara dua lapisan batuan yang membentuk lapisan magma yang tipis. Bentuk sill sejajar dengan lapisan batuan tersebut. - Intrusi Gang/Korok
Intrusi gang adalah batuan hasil intrusi yang memotong lapisan litosfer. - Apolisa
Apolisa atau urat magma adalah cabang dari intrusi gang dengan ukuran yang lebih kecil.
Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma dari dapur magma ke permukaan bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava. Kamu dapat mengamati proses ekstrusi magma saat terjadi letusan gunung api.
(Baca juga: Proses Tektonisme dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan)
Berdasarkan tempat terjadinyah, ekstrusi magma dibedakan menjadi tiga, yaitu ekstrusi linear, sentral, dan areal.
- Erupsi linear adalah proses keluarnya magma melalui celah yang ada di sepanjang retakan pada kulit bumi.
- Erupsi sentral adalah proses keluarga magma melalui saluran tunggal yang terhubung langsung dengan perut bumi.
- Erupsi areal adalah proses keluarnya magma melalui suatu wilayah yang luas. Ekstrusi ini disebabkan dekatnya permukaan bumi dari dapur magma.
Sememtara itu, berdasarkan sifat dan kekuatannya, ekstrusi magma dapat dibedakan menjadi dua, yaitu erupsi efusif dan erupsi eksplosif.
- Erupsi efusif adalah erupsi berupa lelehan lava melalui rekahan atau lubang kawah gunung api.
- Erupsi eksplosif adalah erupsi berupa ledakan dengan mengeluarkan bahan-bahan padat berupa lapili, bom, kerikil, dan debu vulkanik bersamaan dengan gas dan fluida.
Ekstrusik magma mengakibatkan terbentuknya gunung api. Sifat magma dan kekuatan letusannya berpengaruh terhadap bentuk gunung api.
Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan
Gejala vulkanisme tentu sangat berpengaruh pada kondisi alam dan kehidupan di sekitarnya. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif maupun negatif. Nah, kira-kira apa saja ya dampak positif dan negatif vulkanisme terhadap kehidupan?
- Dampak Positif
1) Material yang dikeluarkan gunung berapi dapat menyuburkan tanah di sekitarnya.
2) Pembekuan magma menjadi mineral dan bahan galian yang bermanfaat bagi manusia, seperti intan, timah, tembaga, belerang, dan batu apung.
3) Udara yang sejuk dan pemandangan pegunungan yang indah dapat menjadi daya tarik wisata.
4) Uap yang dikeluarkan dari gejala panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi.
5) Hutan di lereng gunung mampu menahan erosi dan menyimpan air hujan.
- Dampak Negatif
1) Material erupsi gunung api dapat merusak daerah-daerah yang dilaluinya.
2) Lahar singin menyebabkan sungai menjadi dangkal sehingga dapat menyebabkan banjir.
3) Material ekshalasi berupa gas beracun berbahaya bagi makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya.