Tanpa kita sadari bumi yang menjadi tempat bernaung semua makhluk hidup ini semakin tua. Dimana, mulai banyak bencana alam yang terjadi serta isu pemanasan global yang terus menghantui. Maka, banyak orang kembali mulai peduli dengan alam, salah satunya dengan menciptakan berbagai macam teknologi ramah lingkungan demi mencegah kerusakan alam.
Teknologi ramah lingkungan sendiri merupakan penerapan teknologi dengan tetap memperhatikan aspek pelestarian lingkungan. Teknologi ramah lingkungan diadakan untuk mempermudah urusan manusia dengan tidak memberi dampak yang buruk terhadap lingkungan atau zero waste. Teknologi ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan salah satunya di bidang lingkungan. Apa saja teknologi ramah lingkungan di bidang lingkungan ini?
Biopori
Biopori atau biasa disebut teknologi lubang resapan adalah teknik untuk membentuk daerah resapan air agar air tidak tergenang di permukaan tanah. selain untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan terserapnya air ke dalam tanah, juga dapat menjadi usaha pencegahan beberapa penyakit seperti malaria, kaki gajah, dan demam berdarah.
Biopori juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesuburan tanah. lubang yang dibuat diisi dengan kompos ataupun sampah organik yang dimana akan mudahkan organisme pengurai untuk mengubahnya menjadi pupuk alami.
Fitoremediasi
Fitoremediasi adalah usaha untuk menghilangkan, memindahkan, ataupun menstabilkan pencemaran lingkungan berupa bahan organik maupun anorganik menggunakan tumbuhan. Dengan menggunakan tanaman yang dapat menguraikan polutan (zat pencemar) keseimbangan ekosistem akan terjaga.
(Baca juga: Mengenal Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Energi)
Dalam penerapannya fitoremediasi membutuhkan biaya yang cukup rendah dengan hasil yang maksimal. Beberapa contoh tumbuhan yang bisa digunakan untuk fitoremediasi adalah bunga matahari, sawi, enceng gondok, tembakau, dan lidah mertua.
Toilet Pengompos (Composting Toilet)
Toilet pengompos adalah toilet kering yang mendekomposisi feses secara aerob. Toilet pengompos ini biasanya dilengkapi dengan penambahan serbuk gergaji, sabut kelapa, atau beberapa jenis lumut tertentu untuk membantu proses penyerapan air pada feses dan mengurangi bau dari feses tersebut.
Teknologi Pemurnian Air (Water Purification)
Pemurnian air adalah suatu proses untuk menghilangkan zat-zat kimia, kontaminan biologis, padatan dan gas-gas dari air yang terkontaminasi. Proses pemurnian air terjadi secara fisika, kimia, dan biologi. Salah satu kegiatan pemurnian air adalah dengan menggunakan tabung penjernih. Di dalam terdapat lapisan-lapisan bahan seperti pasir, kerikil, batu, arang, ijuk atau sabut kelapa, dan dapat juga ditambang dengan kapas atau kain katun.
Pada proses penjernihan ini air dituang di bagian atas tabung dan akan terjadi proses penyaringan kotoran padat oleh pasir, kerikil, dan ijul atau sabut kelapa. Air yang tersaring selanjutnya akan melewati arang agar kuman-kuman dalam air hilang sehingga pada bagian bawah dapat diperoleh air bersih.
Teknologi Osmosis Balik
Osmosis balik adalah penerapan sistem kebalikan dari osmosis. Dimana tekanan alami dilawan dengan tekanan. Peristiwa osmosis yang biasa terjadi dengan berpindahnya zat pelarut dari larutan berkonsentrasi rendah akan melewati membrane semipermeable menuju ke larutan berkonsentrasi lebih tinggi untuk menyeimbangan konsentrasi.